Pertamina Balongan Terbakar
Ledakan Susulan Terdengar dari Areal Kilang Pertamina Indramayu, Warga Panik, Ternyata Ini Faktanya
Ledakan susulan terjadi di areal kilang PT Pertamina RU VI Balongan Indramayu, Rabu (31/3/2021) sekitar pukul 09.30 WIB.
Penulis: Handhika Rahman | Editor: Hermawan Aksan
Laporan Wartawan Tribuncirebon.com, Handhika Rahman
TRIBUNJABAR.ID, INDRAMAYU - Ledakan susulan terjadi di areal kilang PT Pertamina RU VI Balongan Indramayu, Rabu (31/3/2021) sekitar pukul 09.30 WIB.
Tidak sedikit warga yang panik akibat bunyi ledakan tersebut.
Api pun kembali membesar setelah sebelumnya sempat mengecil.
Baca juga: Pertamina Balongan Terbakar: Warga yang Mengungsi Dilarang Pulang hingga Situasi Aman
Baca juga: Kebakaran di Kilang Pertamina Balongan, Pengamat Duga Ada Sabotase, Tak Percaya kalau Akibat Petir
Salah seorang pamong Desa Balongan, Dede Hidayat, mengatakan, berdasarkan informasi yang diterima pemerintah desa, ledakan ini merupakan bagian dari proses pemadaman.
Ia juga memastikan, ledakan tersebut tidak berbahaya seperti ledakan besar sebelumnya saat awal tangki BBM itu meledak.
"Ledakan itu dalam proses pemadaman," ujar dia kepada Tribuncirebon.com.
Dede Hidayat juga mengimbau kepada masyarakat untuk tetap tenang dan tidak panik, tapi tetap waspada.
"Dan alhamdulillah sekarang apinya sudah agak mengecil, jadi tolong kepada semua warga agar tidak panik," ujar dia.

Sementara itu, ratusan warga terdampak kebakaran Pertamina RU VI Balongan mengungsi di GOR Bumi Patra, Kabupaten Indramayu.
Plt Sekretaris BPBD Kabupaten Indramayu, Caya, mengatakan, saat ini jumlah pengungsi di GOR Bumi Patra mencapai 714 orang.
Menurut dia, mereka merupakan warga empat desa yang berada di sekitar Pertamina RU VI Balongan.
"Perinciannya 350 laki-laki dan 364 perempuan," ujar Caya saat ditemui di GOR Bumi Patra, Rabu (31/3/2021).
Ia mengatakan, dari total 714 warga tersebut, hampir semuanya merupakan berasal dari Blok Kesambi, Desa Balongan.
Jumlahnya mencapai 583 orang, sedangkan 4 orang lainnya merupakan warga blok lainnya di Desa Balongan.
Selain itu, terdapat 122 warga Desa Sukaurip dan lima warga Desa Majakerta juga mengungsi di GOR Bumi Patra.
"Itu data sampai siang ini. Kami terus memperbarui data pengungsi setiap hari sesuai kondisi lapangan," kata Caya.
Caya menyampaikan, jumlah warga terdampak kebakaran Pertamina RU VI Balongan mencapai 2.000-an orang.
Namun, hampir 1.300 warga terdampak tersebut mengungsi di rumah kerabatnya yang lokasinya lebih aman.
Pihaknya juga masih melakukan asesmen lapangan mengenai dampak yang ditimbulkan akibat peristiwa tersebut.
"Warga dilarang pulang ke rumah mereka untuk sementara waktu," kata Caya saat ditemui di GOR Bumi Patra, Rabu (31/3/2021).
Ia mengatakan, warga yang mengungsi baru diizinkan pulang jika situasi dinyatakan aman.
Pihaknya memastikan pemberitahuan lebih lanjut mengenai kondisi kebakaran di Pertamina RU VI Balongan selalu disampaikan kepada warga yang mengungsi di GOR Bumi Patra.
Karenanya, warga tidak diperbolehkan pulang sebelum lingkungan tempat tinggal mereka dinyatakan aman.
"Dari 2000-an warga terdampak, hampir 1.300 warga mengungsi ke rumah kerabatnya dan sisanya di GOR Bumi Patra," ujar Caya.
Sejumlah petugas gabungan dan relawan yang berada di GOR Bumi Patra juga sibuk menyalurkan bantuan logistik kepada para pengungsi.
Selain itu, beberapa petugas lainnya terlihat bergantian memasak makanan bagi pengungsi. (*)