Dituding Pansos di Polemik Catur Dewa Kipas vs GothamChess, Grand Master Irene Beri Jawaban Menohok
Grand Master Wanita (GMw) catur Indonesia, Irene Sukandar menjawab tudingan pansos alias "panjat sosial" yang dialamatkan kepadanya.
Penulis: Yongky Yulius | Editor: Seli Andina Miranti
DS: Mereka adalah orang-orang hebat dalam dunia catur. Pak Utut mampu bermain simultan dengan 200 pecatur sekaligus, beliau penyandang grand master yang luar biasa. Sedangkan Anjas, beliau adalah petarung hebat, dia bisa bermain di mana saja, termasuk, maaf, di jalan. Saya mengagumi jiwa petarungnya. Saya juga mengidolakan Megaranto.
TJ: Apa suatu saat nanti akan kembali comeback untuk menantang para grand master catur?
DS: Untuk sementara saya fokus dulu ke pekerjaan saya sekarang ( berjualan pakan burung), tapi saya tidak berhenti catur sepenuhnya. Kalau iseng-iseng ya biaa saja main lah. Kalau bertanding dengan para pecatur hebat, sepertinya saya nggak dulu. Saya masih jauh di bawah mereka. Jauh sekali tingkatannya. Makanya saya menolak bertanding lawan pecatur-pecatue hebat karena level saya belum sampai ke sana. Saya masih jauh di bawah.
TJ: Harapannya dari kejadian ini?
DS: Saya berharap tidak ada lagi polemik, dan berharap kejadian ini akan mampu mengangkat dunia catur yang selama ini kurang muncul. Saya bersyukur bahwa kemudian banyak yang tertarik membeli papan catur dan meningkatkan keinginan belajar catur dari masyarakat sekarang ini. (Kemal setia permana)
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/jabar/foto/bank/originals/grandmaster-wanita-irene-kharisma-sukandar.jpg)