Begini Penjelasan Epidemiolog soal Sekda Kota Bandung yang Positif Covid-19 Meski Sudah Divaksin

Epidemiolog Unpad dr. Panji Fortuna Hadisoemarto memastikan bahwa orang yang sudah mendapat vaksin masih berisiko terpapar virus Covid-19.

Penulis: Nazmi Abdurrahman | Editor: Hermawan Aksan
Tribunjabar.id/Kisdiantoro
Sekda Kota Bandung yang juga Ketua Gugus Tugas Penanganan Covid-19, Ema Sumarna, dinyatakan positif Covid-19 meskipun sudah divaksin. Epidemiolog Unpad dr. Panji Fortuna Hadisoemarto memastikan bahwa orang yang sudah mendapat vaksin masih berisiko terpapar virus Covid-19. 

Laporan Wartawan Tribun Jabar, Nazmi Abdurahman

TRIBUNJABAR.ID, BANDUNG - Epidemiolog Universitas Padjadjaran (Unpad) dr. Panji Fortuna Hadisoemarto memastikan bahwa orang yang sudah mendapat vaksin masih berisiko terpapar virus Covid-19.

Contohnya kasus yang menimpa Ema Sumarna, Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Bandung.

Namun, kata Panji, terdapat perbedaan antara orang yang sudah mendapat dua dosis vaksin Covid-19 dengan yang tidak divaksin sama sekali.

Baca juga: VIDEO Ratusan Guru di Suntik Vaksin Sinovac, Sebelum Rencana Belajar Tatap Muka Juli Mendatang

Baca juga: Kasus Tak Biasa, Seorang Pasien Covid-19 Alami Ereksi Selama Tiga Jam Sebelum Meninggal

"Kalau sudah divaksin, dia terpapar tapi kemudian bisa cepat hilang virusnya terbantu oleh vaksin," ujar Panji saat dihubungi Tribun Jabar, Rabu (10/3/2021).

Menurut Panji, ketika orang yang sudah divaksin positif Covid-19 tanpa gejala, virus yang ada dalam tubuhnya tidak akan cepat menularkan ke orang lain karena sudah dilawan oleh antibodi yang ada dalam tubuhnya.

"Orang itu masih bisa terinfeksi sebenarnya, tapi tidak sakit, jadi tidak ketahuan. Kalau tidak sakit, mungkin dia tidak menularkan. Virus yang masuk menginfeksi itu bersih dengan cepat karena vaksin tadi," katanya.

Menurut Panji, ada dua makna dari efikasi vaksin.

Pertama, dari 100 orang yang divaksin 65 terlindungi dan 35 tidak.

Kedua, dari 100 orang yang divaksin, semua orang terlindung, tapi perlindungannya tidak 100 persen.

Artinya, bisa terinfeksi tapi tidak jadi sakit berat.

"Kelihatannya yang terjadi seperti itu. Jadi, orang divaksin masih bisa terinfeksi, virusnya masih bisa masuk ke dalam sel, sehingga dia terdeteksi tapi tidak bisa bekembang lebih jauh sampai menyebabkan sakit," ucapnya.

Harus dipastikan, kata dia, apakah Sekda terkonfirmasi positif karena rutin menjalani swab test atau karena merasakan gejala Covid-19.

Sebab, kata Panji, dua hal itu akan memengaruhi kesimpulan.

Baca juga: JAHAT, Direktur Perusahaan di Jakarta Diculik, Dianiaya, Diancam Dibunuh, Dipaksa Minum Air Kencing

Baca juga: TERCATAT 2 dari 10 Gempa Terdahsyat yang Pernah Terjadi dalam Sejarah Manusia Terjadi di Indonesia

"Kalau dia tidak bergejala, kesimpulannya adalah bahwa orang yang sudah divaksin itu masih mungkin terinfeksi Covid-19. Kalau dia bergejala, kesimpulan berikutnya, ada kemungkinan vaksin ini tidak melindungi 100 persen, tapi mengurangi beratnya gejala atau jadi tidak bergejala."

Halaman
12
Sumber: Tribun Jabar
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved