Di Daerah Ini, Limbah Minyak Jelantan Bisa Jadi Rupiah, Satu Kilogram Rp 2.500
Limbah minyak jelantah menjadi persoalan tersendiri karena itu daerah ini melalui BSC menerima minyak jelantah yang dihargai Rp 2.500 perkilogramnya
Penulis: Andri M Dani | Editor: Siti Fatimah
Menurut Lilis, Direktur Bank Sampah Nikreuh Dusun Wetan RT 02 RW 01 Desa Cimari Cikoneng kepada Tribun, ia sudah siap untuk menampung minyak jelantah.
Baca juga: Dinkes Kota Sukabumi Masih Tunggu Arahan Pemerintah Pusat Terkait Vaksinasi Tahap Kedua
“Di kampung saya sudah ada 100 orang yang menjadi nasabah bank sampah. Tapi selama ini baru menampung sampah yang bisa didaur ulang seperti botol air mineral, kardus, koran bekas, kertas, besi, plastik dan sebagainya. Mulai hari ini, tambah satu lagi, yakni minyak jelantah,” ujar Lilis.
Tiap rumah tangga yang menjadi nasabah bank sampah yang dikelolanya menurut Lilis, menyediakan botol air mineral ukuran 500 ml atau ukuran 1,5 liter untuk menampung minyak jelantah.
Botol berisi minyak jelantah tersebut nanti disetor ke bank sampah.
Bagi pelaku usaha dipersiapkan jeriken.
“Di kampung saya ada usaha makaroni, aneka makanan, rumah makan dan sebagainya disiapkan jeriken khusus untuk menampung minyak jelantah,” katanya