Di Daerah Ini, Limbah Minyak Jelantan Bisa Jadi Rupiah, Satu Kilogram Rp 2.500
Limbah minyak jelantah menjadi persoalan tersendiri karena itu daerah ini melalui BSC menerima minyak jelantah yang dihargai Rp 2.500 perkilogramnya
Penulis: Andri M Dani | Editor: Siti Fatimah
TRIBUNJABAR.ID,CIAMIS – Bank Sampah Ciamis (BSC) dengan 215 unit bank sampah mitra yang tersebar di 27 kecamatan di Ciamis sejak Kamis (18/2) mulai menampung minyak jelantah.
Minyak jelantah yang selama ini dibuang percuma dan menjadi persoalan lingkungan oleh BSC dan 215 unit mitranya akan ditampung dengan harga di kisaran Rp 2.500-Rp 3.000/kg.
“Yang penting bukan harganya. Melainkan komitmen dalam penyelamatan lingkungan. Selama ini minyak jelantah dibuang begitu saja, di got, di sini jalan di tempat yang menyisakan persoalan lingkungan. Bila dibuang ke air bisa mematikan biota, dan mencemari perairan,” ujar Kabid Kebersihan dan Pertamanan Dinas PRKPLH Ciamis, Giyatno pada temu kader Bank Sampah Ciamis dalam rangka peringatan Hari Peduli Sampah Nasional (HPSN) di Aula Lantai 2 BSC Jl Mr Iwa Kusuma Sumantri Ciamis, Kamis (18/2) sore.
Baca juga: Hujan Deras, Sepasang Petani Tersambar Petir Di Dalam Saung di Tengah Sawah, Suami Tewas di Tempat
Minyak jelantah hasil proses menggoreng baik itu di rumah tangga, di rumah makan, di jongko gorengan, di pelaku usaha, restoran, hotel, perkantoran dan sebagainya selama ini dibuang percuma.
Nyaris tanpa ada harga atau dianggap sampah tak berguna.
Sekedar contoh, para pedagang gorengan di Alun-Alun Ciamis rata-rata membuang minyak jelantahnya ke got yang kadang bisa menimbulkan bau tak sedap, tembok trotoar jadi kotor berminyak.
Dan di dalam got, kumpulan minyak jelantah tersebut makin lama makin menumpuk dan menggumpal sehingga menimbulkan persoalan lingkungan.
Baca juga: Tukang Ojek Menjadi Sasaran Selanjutnya Vaksinasi Covid-19 di Majalengka
Selama ini katanya, persoalan penanganan sampah cenderung pada sampah organik dan anorganik.
Sementara minyak jelantah nyaris terabaikan.
Giyatno sebagai pembina Bank Sampah Ciamis, pada peringatan HPSN 2021 ini, BSC melakukan gerakan menampung jelantah.
Warga masyarakat maupun pelaku usaha diimbau untuk menyetorkan jelantah ke bank sampah terdekat atau akan didatangi petugas dari bank sampah.
Puncak HPSN jatuhnya pada tanggal 21/2, tapi menurut Giyatno, Ciamis sudah memperingatinya dengan berbagai kegiatan mulai Kamis (18/2).
Baca juga: Lansia Tewas Bersimbah Darah Pakai Mukena di Bandung, Aneh, Ada Fakta Baru di Dalam Kamar Korban
Setiap pelaku usaha, rumah makan, restorant, penjualan gorengan dan sebagainya diimbau untuk menyediakan jeriken khusus untuk menampung minyak jelantah.
“Pilihannya, diantar sendiri ke Bank Sampah atau dijemput petugas. Tiap kg minyak jelantah akan dihargai mulai Rp 2.500 sampai Rp 3.000,” ujar Devi, manejer Bank Sampah Ciamis.
Minyak jelantah tersebut nanti akan ditampung oleh devisi khusus dari PD Djarum.
Menurut Lilis, Direktur Bank Sampah Nikreuh Dusun Wetan RT 02 RW 01 Desa Cimari Cikoneng kepada Tribun, ia sudah siap untuk menampung minyak jelantah.
Baca juga: Dinkes Kota Sukabumi Masih Tunggu Arahan Pemerintah Pusat Terkait Vaksinasi Tahap Kedua
“Di kampung saya sudah ada 100 orang yang menjadi nasabah bank sampah. Tapi selama ini baru menampung sampah yang bisa didaur ulang seperti botol air mineral, kardus, koran bekas, kertas, besi, plastik dan sebagainya. Mulai hari ini, tambah satu lagi, yakni minyak jelantah,” ujar Lilis.
Tiap rumah tangga yang menjadi nasabah bank sampah yang dikelolanya menurut Lilis, menyediakan botol air mineral ukuran 500 ml atau ukuran 1,5 liter untuk menampung minyak jelantah.
Botol berisi minyak jelantah tersebut nanti disetor ke bank sampah.
Bagi pelaku usaha dipersiapkan jeriken.
“Di kampung saya ada usaha makaroni, aneka makanan, rumah makan dan sebagainya disiapkan jeriken khusus untuk menampung minyak jelantah,” katanya