Percakapan Terakhir Pilot Sriwijaya Air SJ-182 dengan ATC, Ini yang Terjadi Setelah 14.39.59 WIB

KNKT merilis kronologi lengkap tragedi kecelakaan Sriwijaya Air SJ-182 rute Jakarta - Pontianak yang terjatuh di  perairan sekitar Kepulauan Seribu.

Editor: Fidya Alifa Puspafirdausi
Tribunnews.com
Petugas mengidentifikasi kantong jenazah korban jatuhnya pesawat Sriwijaya Air SJ182 rute Jakarta-Pontianak yang jatuh di perairan Pulau Seribu di Dermaga JICT, Tanjung Priok, Jakarta Utara, Minggu (10/1/2021). INSET: Hence Kertajaya menjadi satu di antara banyak penyelam yang turut terlibat dalam evakuasi jatuhnya pesawat Sriwijaya Air SJ-182. 

Tak hanya itu, temuan pada turbin pesawat juga menunjukkan konsistensi mesin masih hidup sebelum membentur permukaan air.

"Luas sebaran yang ditemukan pesawat dari depan sampai belakang konsisten dengan bukti bahwa pesawat tidak mengalami ledakan sebelum membentur air," jelas Soerjanto.

"Ini diindikasikan bahwa turbin-turbinnnya rontok semua, itu menandakan bahwa ketika mengalami impact dengan air mesin itu masih berputar," imbuh dia.

Selain temuan pada turbin, temuan awal data automatic dependent surveillance broadcast (ADS-B) juga masih merekam data pesawat saat berada di ketinggian 250 kaki dari permukaan laut.

Hal tersebut mengindikasikan pesawat masih berfungsi sebelum akhirnya membentur air.

"Hal ini mengindikasikan bahwa sistem pesawat masih berfungsi dan mampu mengirim data."

"Kondisi tersebut menunjukkan bahwa mesin masih dalam kondisi hidup atau menyala sampai sebelum pesawat membentur air," beber Soerjanto.

Meski begitu, Soerjanto mengatakan KNKT masih berupaya menginvestigasi penyebab jatuhnya Sriwijaya Air SJ-182.

Sambil mencari memori unit CVR, KNKT saat ini tengah meneliti sistem autothrottle pesawat.

"Kami akan menunggu hasil dari CVR dan beberapa komponen yang kami kirim ke Amerika dan United Kingdom karena dari komponen-komponen itu kita akan mengetahui kenapa sebetulnya, yang rusak yang mana, dari 13 parameter ini yang membikin perubahan-perubahan di autothrottle system," tutur Soerjanto, dilansir Kompas.com.

Seperti diketahui, ada dugaan sistem autothrottle tak berfungsi baik saat pesawat lepas landas sehingga menyebabkan pesawat jatuh.

Sebagian artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul KNKT Ungkap Kronologi Lengkap Sriwijaya Air SJ-182 dari Take Off hingga Hilang Kontak, Kata KNKT soal Dugaan Penyebab Sriwijaya Air SJ-182 Jatuh, Bukan karena Meledak 

Sumber: TribunStyle.com
Halaman 4/4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved