Ini Segudang Manfaat Ikan Gabus, dari Pemulihan Pasca Operasi sampai Bagus untuk Liver

Ikan gabus merupakan sumber protein dan vitamin A. Ikan ini juga mengandung asam arakidonat yang tinggi

(showcake)
Ikan gabus memiliki memiliki kandungan protein yang tinggi dan kandungan gizi yang tak kalah dengan ikan salmon 

TRIBUNJABAR.ID,CIAMIS -  Seperti ikan pada umumnya, ikan gabus juga memiliki kandungan yang bagus untuk kesehatan. Salah satunya ikan gabus. Ikan gabus dipercaya mampu membantu kesembuhan pada orang yang habis menjalani operasi.

Karena itu, ikan gabus banyak dicari orang untuk dikonsumsi.

Dikutip dari Kompas.Com, ikan gabus merupakan sumber protein dan vitamin A. Ikan ini juga mengandung asam arakidonat yang tinggi dan asam dokosaheksaenoat (DHA).

Berlaku 10 Februari Besok, Gapeka 2021, Jangan Salah Jadwal, Cek Daftar Perjalanan Kereta Terbaru

Ikan air tawar ini juga mengandung berbagai jenis lipid, seperti fosfolipid, lemak alkohol, trigliserida, dan ester kolesterol.

Semua jenis lipid tersebut berfungsi untuk menghasilkan lemak jenuh tak ganda untuk mengatur sintesis prostaglandin yang mempercepat penyembuhan luka.

Melansir temuan dalam Food and Nutrion Journal, ikan gabus mengandung albumin yang juga bisa membantu mempercepat pemulihan pasca operasi dan pemulihan fungsi hati.

Selain itu, ikan gabus juga mengandung antioksidan gluthione, asam amino glutamin, sistein dan glisin yang penting untuk perbaikan jaringan tubuh, termasuk pankreas.

Melihat manfaat dan minat masyarakat akan ikan gabus inilah, sudah setahun setengah ini Agah Nugraha (45) beralih dari peternak ikan gurame jadi pembudidaya ikan gabus atau ikan bogo (Channa striata).

AKHIR Bahagia Anak Gugat Orang Tua Rp 3 Miliar di Bandung, Rabu Ini Damai, Deden: Saya Sayang Bapak

Dari  sembilan petak kolam yang berada di sekeliling rumahnya di Dusun Sukadana Rt 03  RW 03 Desa Cigayam Kecamatan Banjaranyar Ciamis yang dulu digunakan untuk beternak ikan gurame.

Kini total digunakan untuk membudidayakan ikan gabus.

Cuaca Buruk, Nelayan Pilih Tak Melaut, Tangkapan Udang Ikut Menurun, Harga Terdongkrak Naik

Mulai dari pemijahan (breeding), pendederan sampai pembesaran.

Ketertarikan Agah yang sehari-hari bekerja sebagai Kasi Pemerintahan di Desa Cigayam tersebut menjadi peternak lele, menyusul banyak informasi tentang khasiat daging ikan gabus.

Terutama untuk mempercepat penyembuhan pasca operasi.

“Gabus yang semula dianggap hama dalam budidaya perikanan menjadi naik daun setelah banyak munculnya informasi khasiat albumin yang terkandung dalam daging ikan gabus. Harga ikan jenis predator tersebut naik tajam,” ujar Agah Nugraha kepada Tribunjabar.id ketika ditemui di rumahnya yang berlokasi tak jauh dari Pasar Cigayam, Selasa (9/2) siang.

Saat itu, sekitar satu setengah tahun lalu, peternakan ikan gurame yang dilakoninya mengalami gangguan hama dan penyakit. Sehingga Agah mulai melirik ikan gabus atau di kawasan Ciamis Selatan disebut juga ikan boncel untuk dibudidayakan.

Ia sempat berburu induk ikan gabus ke Jogjakarta, namun batal dibelinya karena harga sepasang indukan ikan gabus siap dipijahkan mencapai Rp 1 juta.

Setelah melihat karakter dan bentuk ikan gabus yang harganya sampai Rp 1 juta/pasang indukan tersebut. Agah merasa bahwa ikan tersebut sama saja dengan ikan bogo atau boncel yang banyak ditemui di Cigayam.

Waspada, 4 Daerah Ini Berpotensi Banjir, Termasuk Jabar, Hujan Intensitas Lebat Sepekan Ke Depan

Kebetulan saat itu memasuki musim kemarau, aliran Sungai Ciputrahaji yang berada tidak jauh dari rumahnya mulai mengering. Agah mendapat informasi ada pencari ikan di Sungai Ciputrahaji yang berada di belakang rumahnya tersebut menangkap 2 ekor ikan gabus yang cukup besar.

“Kedua ekor ikan gabus tersebut langsung saya beli. Tapai saya lupa harganya. Sayapun tidak tahu mana yang jantan dan mana ikan gabus yang betina. Pokoknya langsung beli, karena pengin nyoba budidaya ikan gabus,” jelasnya.

Untuk menambah keyakinan, Agah pun mulai berburu indukan ikan gabus ke Padaherang Pangandaran, di daerah yang banyak rawa-rawanya tersebut banyak pencari ikan yang suka menjala ikan gabus.

“Ada 4 ekor ikan gabus yang dibeli di Padaherang. Jangankan saya, pencarikan ikan dan warga sekitar juga tidak tahu mana yang jantan dan mana yang betina. Tapi saya yakin dari 4 ekor itu ada yang jantan dan betina,” ujar Agah.

Keyakinan Agah tersebut terbukti. Setelah ke-4 ekor ikan gabus yang dibelinya di Padaherang kemudian disatukan dengan dua ekor ikan gabus yang dibelinya dari hasil tangkapan warga di Sungai Ciputrahaji disatutempatkan dalam satu petak kolam. Dalam petak kolam yang disediakan eceng gondok untuk memijah.  Hasilnya terjadi pemijahan.  Beberapa bulan ribuan anak ikan gabus bermunculan kepermukaan kolam bila ditabur pakan berupa pelet.

Waspada, 4 Daerah Ini Berpotensi Banjir, Termasuk Jabar, Hujan Intensitas Lebat Sepekan Ke Depan

Setelah itulah, jadilah Agah menjadi pembudidaya ikan gabus satu-satunya di Cigayam. Dengan brending “Gabus Cigayam”.

Dan setelah itupula, Agah mulai bisa membedakan mana ikan gabus jantan dan mana ikan gabus betina. Salah satu “ilmu” yang harus dimiliki peternak ikan gabus.

Ikan gabus jantan katanya memiliki warna kulit kehitam-hitaman, kepala agak lonjong dan badannya lebih panjang.  Sementara ikan gabus betina, panjang tubuh lebih pendek, terkesan lembek dan perut lebih gendut serta warna kulit agak terang.

Dengan berbekal 6 ekor indukan yang diperoleh dari hasil tangkapan alami tersebut, kini Agah berhasil jadi peternak ikan gabus. Dari setiap pasang gabus, sekali mijah bisa ribuan anak gabus ditetaskan.

Dan selama 1,5 tahun tersebut, kini Agah memiliki 20 ekor indukan ikan gabus untuk dipijahkan. Termasuk 6 ekor indukan modal awal dan 14 ekor hasil “mijahkeun”.

Dan 9 petak kolam pun dibagi “tugas” masing-masing mulai dari kolam pemijahan, kolam pendederan dan kolam pembesaran.

Tiap bulan Agah berhasil menjual 30 kg ikan gabus kepada konsumen dengan harga Rp 80.000/kg (sementara harga ikan gurame hanya kisaran Rp 40.000 sampai Rp 50.000/kg).

Cuaca Buruk, Nelayan Pilih Tak Melaut, Tangkapan Udang Ikut Menurun, Harga Terdongkrak Naik

Pembeli ikan gabus hasil budidayanya menurut Agah sebagian besar datang sendiri. Bahkan datang dari luar daerah seperti dari Tasikmalaya, Bandung, Tasikmalaya, Banjar dan Ciamis sendiri. Termasuk dari Pangandaran, mengingat jalan di depan rumah Agah merupakan jalur alternatif yang menghubungkan wilayah Ciamis dan Pangandaran melalui Cikohkol Banjarsari.

Umumnya para pembeli adalah untuk pengobatan dan penyembuhan. Pasca operasi, pasca melahirkan maupun pasca sunatan.

Kandungan albumin (salah satu jenis protein) dalam  daging ikan gabus menurut Agah  dipercaya berkhasiat untuk mempercepat proses penyembuhan jaring yang terbelah pasca operasi maupun pembedahan.

Albumin juga dipercaya berguna untuk membangun dan memperbaiki jaringan sel tubuh yang mati. Mempercepat proses penyembuhan luka bakar, luka diabetes militus.

Juga untuk meningkatkan pertumbuhan badan, proses penyembuhan pembengkakan kaki akibat  kekurangan albumin dalam tubuh misalnya karena gagal ginjal, diabetes, stroke, TBC hingga kanker sirosis.

“Kebanyakan yang beli ikan gabus ke sini terutama untuk peningkatan proses penyembuhan pasca operasi. Untuk direbus dan kemudian diminum airnya. Yang untuk murni dimasak sebagai lauk pauk malah jarang,” jelas Agah.

Selain banyak khasiat, ketertarikan Agah menjadi peternak ikan gabus karena ikan gabus tidak terlalu rentan penyakit, memijahkannya tidak terlalu sulit. Tidak terlalu terpengaruh cuaca. Tingkat kematian rendah. Atau ada yang mati sifatnya individu. Tidak seperti ikan gurame, bisa mati serentak akibat serangan penyakit dan hama.

Setiap peralihan musim (musim pancaroba) ikan gurame sering terjangkit hama dan penyakit yang mematikan. Beternak ikan gurame lebih repot dibanding membudidayakan ikan gabus.

Dan yang penting harga ikan gabus menurut Agah, jauh lebih menjanjikan terutama karena berkhasiat untuk pengobatan tersebut. Sementara ikan gurame katanya lebih utama untuk dimasak jadi lauk pauk. (andri m dani/kompas.com) 

Sumber: Tribun Jabar
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved