Sudah Diuji Coba 600 Lansia di Negara Ini, Pemberian Vaksin CoronaVac Aman, Tapi Perhatikan Hal Ini
Dari hasil uji klinik fase 3 di Brazil dengan terhadap lansia sebanyak 600 orang, diperoleh hasil bahwa pemberian vaksin CoronaVac aman
Penulis: Siti Fatimah | Editor: Siti Fatimah
TRIBUNJABAR.ID, BANDUNG - Program vaksinasi COVID-19 telah berjalan secara bertahap sejak 13 Januari 2021 lalu, sesuai dengan ketersediaan vaksin dan target prioritas yang ditetapkan pemerintah.
Pemerintah dan rakyat Indonesia menaruh harapan agar melalui program vaksinasi ini semua masyarakat dapat segera memperoleh kesempatan vaksinasi, untuk mewujudkan herd immunity dalam waktu tidak terlalu lama, sehingga Indonesia dapat keluar dari pandemi COVID-19.
Pemerintah telah menetapkan tujuh jenis vaksin melalui Keputusan Menteri Kesehatan RI Nomor HK.01.07/MENKES/12758/2020 tanggal 28 Desember 2020 tentang Penetapan Jenis Vaksin untuk Pelaksanaan Vaksinasi Corona Virus Disease 2019 (COVID-19).
• Ada Vaksin Covid-19 Khusus Lansia Diatas 60 Tahun? Apa Bedanya? Ini Penjelasan Menkes
Namun dari tujuh vaksin COVID-19 tersebut, baru satu vaksin yang telah memperoleh persetujuan dalam kondisi darurat (Emergency Use Authorization/EUA) dari Badan POM, yaitu vaksin CoronaVac produksi Sinovac.
Sesuai dengan data-data hasil uji klinik yang tersedia pada saat EUA diterbitkan, penggunaan vaksin CoronaVac diperbolehkan untuk kelompok usia dewasa dari 18 hingga 59 tahun.
Terkait vaksinasi dan penggunaan Vaksin CoronaVac ini, terdapat banyak pertanyaan dan sekaligus pemintaan dari berbagai kalangan bahwa melihat dari angka kematian akibat COVID-19 pada umumnya terjadi pada kelompok usia lanjut (lansia), maka kelompok populasi ini seharusnya juga menjadi prioritas untuk memperoleh hak akses vaksin yang sama.
• Vaksinasi Covid-19 Tahap 1 Belum Capai Targer, Ratusan Nakes di KBB Belum Divaksin Tanpa Alasan
Merespons hal tersebut, Badan POM terus memonitor perkembangan uji klinik pada lansia yang dilaksanakan di Brazil dan juga di China, serta berkomunikasi dengan pihak terkait sebagai upaya mendapatkan data-data keamanan dan khasiat yang menunjang untuk penggunaan vaksin pada kelompok Lansia.
Kepala Badan POM RI Penny K. Lukito mengungkapkan bahwa pada akhir Januari 2021, uji klinik fase 2 di China dan fase 3 di Brazil pada kelompok usia 60 tahun ke atas telah mencapai jumlah subjek yang memadai dan diserahkan kepada Badan POM untuk dievaluasi.
“Selain melakukan evaluasi terhadap perkembangan data uji klinik yang dilakukan pada kelompok lansia, Badan POM menjalin komunikasi dengan pihak terkait sebagai upaya untuk mendapatkan data-data keamanan dan khasiat yang menunjang penggunaan vaksin pada kelompok lansia,” Kata penny dikutip dari siaran pers BPOM.
• Penyebaran Covid-19 di Lapas Sukamiskin, Gubernur: Harus Ada Pemisahan dan Pengetatan Prokes
Selain itu, Sinovac juga telah memiliki data penggunaan vaksin untuk kelompok lansia pada uji klinik fase 2.
Menurut Penny, dari uji klinik fase 1 dan 2 di China yang melibatkan subjek lansia sebanyak sekitar 400 orang, menunjukkan vaksin CoronaVac yang diberikan dalam 2 dosis vaksin dengan jarak 28 hari memberi hasil imunogenisitas yang baik, yaitu dengan seroconversion rate setelah 28 hari pemberian dosis kedua adalah 97,96% dan keamanan yang dapat ditoleransi dengan baik, serta tidak ada efek samping serius derajat 3 yang dilaporkan akibat pemberian vaksin.
Sementara dari hasil uji klinik fase 3 di Brazil dengan subjek lansia sebanyak 600 orang, diperoleh hasil bahwa pemberian vaksin CoronaVac pada kelompok usia 60 tahun ke atas aman, tidak ada kematian dan efek samping serius derajat 3 yang dilaporkan.
“Efek samping yang umum terjadi berdasarkan uji klinik yang dilakukan, antara lain nyeri pada tempat penyuntikan, mual, demam, bengkak, kemerahan pada kulit sebesar 1,19%, dan sakit kepala sebesar 1,19%”, jelas Kepala Badan POM.
Badan POM telah membahas bersama Tim Komite Nasional (Komnas) Penilai Obat dan para ahli di bidang vaksin, ITAGI (Indonesian Technical Advisory Group on Immunization), Dokter Spesialis Alergi dan Imunologi, dan Dokter Spesialis Geriatrik dalam menetapkan keputusan penggunaan vaksin COVID-19 untuk lansia.
• Alami Penurunan Penjualan, Produk Cokelat Lokal Dilco Hadirkan Strategi Baru Saat Pandemi Covid-19
Berdasar hasil evaluasi bersama tersebut, maka pada tanggal 5 Februari 2021 Badan POM menerbitkan EUA vaksin CoronaVac untuk usia 60 tahun ke atas, dengan 2 dosis suntikan vaksin yang diberikan dalam selang waktu 28 hari.