Mobil Pilih Lewat Sungai, Jembatan Cisaar Sumedang Nyaris Ambruk, Tergerus Air Akibat Hujan Deras
Jembatan Cisaar Lanang Kabupaten Sumedang nyaris ambruk akibatnya mobil pilih lewat sungai karena khawatir
Penulis: Hilman Kamaludin | Editor: Siti Fatimah
TRIBUNJABAR ID, SUMEDANG - Jembatan Cisaar Lanang di Dusun Cibengkung, Desa Jembarwangi, Kecamatan Tomo, Kabupaten Sumedang kondisinya rusak parah hingga nyaris ambruk setelah turun hujan deras dan angin kencang.
Jembatan tersebut mengalami keretakan besar di dua titik, bahkan pilar pondasi jembatan juga kini kondisinya sudah mulai miring serta ada dua retakan di badan jembatan.
Baca juga: Khawatir Menumpuk dan Tak Terjual, Pemotongan Sapi di RPH Berkurang, Imbas Kenaikan Harga Daging
Kondisi ini dinilai sangat membahayakan warga yang akan melintas karena dari tiga pondasi jembatan yang ada, satu pondasi kondisinya miring, satu pondasi lagi rusak berat.
"Sehingga menimbulkan keretakan di lantai jembatan, lebarnya sekitar 10 sentimeter," ujar Kepala Dusun Cibengkung, Atep Wihanta di lokasi, Senin (25/1/2021).
Baca juga: Misi Penyelamatan Saung Udjo, DPRD Kota Bandung Akan Gelar Pembahasan dengan Disbudpar
Ia mengatakan, rusaknya jembatan tersebut sudah terjadi beberapa minggu ini.
Namun yang paling parah terjadi sejak dua hari yang lalu setelah turun hujan deras.
"Waktu itu hujan besar sekitar 3 jam, deras. Sekitar jam 7an ada perubahan, itu pondasinya agak miring, mungkin terdorong aliran air yang deras," katanya.
Baca juga: Kecelakaan Maut di Karawang, Sepeda Motor Oleng, Rohman Tewas Tersambar Truk Wing Boks
Akibat rusaknya jembatan tersebut, kata Atep, warga memberi tanda di masing-masing ujung jembatan, agar warga yang melintas dengan kendaraan roda dua lebih berhati-hati.
Sementara untuk kendaraan roda empat atau lebih, kata dia, terpaksa harus menyebrangi aliran sungai, sehingga jika airnya besar mobil tidak bisa untuk melintas.
"Kalau airnya besar ya otomatis mobil tidak bisa lewat sama sekali. Kalau jembatan putus jalan alternatifnya lewat Cirendang (Jembarwangi), itu sekitar 5 kilometer," ucap Atep.
Baca juga: Videonya Viral, Acara Tumpengan DPD PDIP Bali Menjadi Sorotan, Penyebabnya Sendok
Menurutnya, rusaknya jembatan ini selain karena aliran sungai, juga karena minimnya perawatan, bahkan jembatan yang dibangun sekitar 2003 ini belum tersentuh perbaikan dari pihak pemerintah.
Pada 2019 lalu, kata dia, satu bagian ujung jembatan Cisaar Lanang mengalami ambles, sehingga diurug oleh warga secara swadaya.
"Padahal, jembatan tersebut merupakan akses penting perekonomian warga empat desa, yakni Desa Jembarwangi (Kecamatan Tomo), Lebaksiuh, Kadu, dan Cintajaya (Kecamatan Jatigede)," ujarnya.
Atas hal tersebut, warga meminta agar pemerintah memperbaiki jembatan ini karena merupakan jalur alternatif yang menghubungkan antar kecamatan, sehingga perputaran ekonomi di sini sangat besar.