Meninggal, 2 Hari Tak Dapat ICU, RS Penuh, Kasus dan Kematian Covid-19 Naik, Ini Kata Epidemiolog

Penanganan pandemi virus corona di Indonesia belum terkendali terlihat dari kasus dan kematian Covid-19 naik

Editor: Siti Fatimah
AFP PHOTO/CENTERS FOR DISEASE CONTROL AND PREVENTION/ALISSA ECKERT/HANDOUT
Ilustrasi Covid-19- Penanganan pandemi virus corona di Indonesia belum terkendali terlihat dari kasus dan kematian Covid-19 naik 

Selain itu, menurut Dicky, pemerintah juga perlu mencatat dari kalangan mana orang-orang atau pasien Covid-19 yang meninggal dunia.

Apakah mereka orang yang sering bertemu atau berinteraksi dengan masyarakat, lalu apa pekerjaan mereka, dan sebagainya.

Jika hal-hal itu bisa dilakukan pemerintah, maka kasus Covid-19 hingga kematian bisa dicegah lebih dini.

Putus rantai penularan Dihubungi terpisah, menurut Epidemiolog Universitas Airlangga (Unair) Windhu Purnomo hal terpenting adalah menghentikan kasus Covid-19 di hulu.

Sementara itu, kematian Covid-19 adalah kondisi di hilir.

"Yang utama adalah memblok kasus di hulu, yaitu pemutusan rantai penularan secara serius," ujar Windhu kepada Kompas.com, Kamis (21/1/2021).

Ia kepada pemerintah untuk menemukan kasus Covid-19 sebanyak mungkin agar sumber penular bisa diisolasi melalui testing dan contact tracing yang massif.

Baca juga: 3 Pegawai Lapasustik Kelas IIA Cirebon Terpapar Covid-19, Kalapas: Satu Orang Sudah Sembuh

Menurut Windhu, kelemahan Indonesia justru ada pada testing dan tracing yang sangat rendah. Selain itu, dia juga meminta pemerintah untuk membatasi pergerakan dan interaksi warga secara serius.

"Bukan setengah hati seperti PPKM yang sedang diberlakukan saat ini yang serba tanggung," kata dia.

Perkuat bed isolasi dan ICU Di hilir, pemerintah harus memperkuat kapasitas bed isolasi dan ICU RS.

Dia mengatakan, selama kasus mengalir deras dari hulu, maka rumah sakit tidak akan bisa menampung, over capacity. Akibatnya, kematian akan terus terjadi.

Penambahan kapasitas secara fisik (bed, ruang tekanan negatif, peralatan bantu pernapasan termasuk ventilator, obat-obatan) relatif lebih mudah.

"Akan tetapi yang sulit adalah menambah SDM (dokter, perawat, dan lain-lain), karena ini butuh waktu yang panjang untuk mencetaknya. Tenaga kesehatan punya batas kelelahan fisik," kata Windhu.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "RS Penuh dan Kematian Meningkat, Epidemiolog Desak Pemerintah Lakukan Ini",

Sumber: Kompas
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved