Gempa Bumi 6 SM di Afghanistan Sudah Tewaskan 1.400 Orang, Jadi Gempa Paling Mematikan di 2025

Hingga Selasa 2 September 2025, jumlah korban tewas mencapai lebih dari 1.400 orang, sementara ribuan lainnya terluka. 

Penulis: ravi tribun | Editor: Ravianto
Tribun Timur
GEMPA AFGHANISTAN - Ilustrasi gempa. Gempa di Afghanistan pada 31 Agustus 2025 sudah menelan korban tewas 1.400 orang 

Ringkasan Utama Gempa Bumi Afghanistan

  • Gempa Bumi Dahsyat: Pada 31 Agustus 2025, gempa bumi berkekuatan Magnitudo 6,0 mengguncang wilayah timur Afghanistan, terutama di Provinsi Nangarhar dan Kunar. Gempa dangkal ini diikuti oleh lima gempa susulan.
  • Korban dan Kerusakan: Hingga 2 September 2025, lebih dari 1.400 orang tewas dan ribuan lainnya luka-luka. Namun, PBB memperkirakan jumlah korban bisa mencapai ratusan ribu. Lebih dari 8.000 rumah hancur, terutama karena dibangun dengan bahan yang tidak kokoh seperti bata lumpur.

TRIBUNJABAR.ID, KABUL - Gempa bumi berkekuatan 6 Skala Magnitudo mengguncang wilayah timur Afghanistan, 31 Agustus 2025.

Gempa tercatat berkekuatan Magnitudo 6,0 dan berpusat di wilayah timur Afghanistan, tepatnya di Provinsi Nangarhar dan Kunar.

Kedalaman gempa bumi yang dangkal, hanya sekitar 8 km, menghasilkan kerusakan yang parah.

Gempa 6 Skala Magnitudoitu kemudian diikuti 5 gempa susulan.

PBB memperkirakan jumlah korban tewas bisa mencapai ratusan ribu orang.

"Kami pikir korban tewas bisa ratusan ribu," kata Indrika Ratwatte, kordinator kemanusiaan PBB di Afghanistan, Selasa 9 September 2025.

"Jumlah korban tewas pasti akan bertambah."

Gempa yang mengguncang wilayah timur Afghanistan ini berdampak besar khususnya di Provinsi Kunar dan Nangarhar.

Hingga Selasa 2 September 2025, jumlah korban tewas mencapai lebih dari 1.400 orang, sementara puluhan ribu lainnya terluka. 

Korban jiwa diperkirakan akan terus bertambah karena banyak orang masih terjebak di bawah reruntuhan.

Gempa bumi ini melanda wilayah pegunungan sehingga proses evakuasi maupun penyaluran bantuan menjadi sangat sulit.

Tercatat terjadi kerusakan yang masif, menghancurkan lebih dari 8.000 rumah.

Banyak desa hancur dan rata dengan tanah, terutama karena rumah-rumah di wilayah tersebut sebagian besar dibangun dari bata lumpur dan kayu, membuatnya sangat rentan terhadap guncangan.

Pihak berwenang Afghanistan, termasuk Taliban, telah meminta bantuan dari komunitas internasional untuk penanganan krisis kemanusiaan ini.

Halaman
12
Sumber: Tribun Jabar
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved