Atap Rumah Disulap Jadi Sawah, Lahan Terendam Banjir, Petani Ini Pilih Tanam Padi di Rumah

Banjir di sejumlah daerah di Pangandaran juga merendam area persawahan akibatnya petani ada yang memanfaatkan atap rumah untuk tanam padi

Penulis: Padna | Editor: Siti Fatimah
Seorang petani di Pangandaran, Jawa Barat Memanfaatkan Lahan Atap Rumahnya Untuk Tempat Tanam Padi 

TRIBUNJABAR.ID, PANGANDARAN - Banjir yang terus mengguyur Jawa Barat bagian selatan, tentunya berdampak terhadap sektor pertanian masyarakat Pangandaran, khususnya saat menanam padi.

Dan hal itu dirasakan oleh para petani di Pangandaran, ketika di daerah yang lain panen padi, mereka yang mengalami kebanjiran malah gagal panen.

Namun, lain halnya seperti salah satu warga di Pangandaran ini, akibat lahan persawahan sering kebanjiran, dirinya memanfaatkan atap rumahnya untuk menanam padi.

Baca juga: Siapa Sosok Deden yang Gugat Bapaknya Rp 3 Miliar di Bandung? Ini Kata Ketua RT dan Pengacara

Padi yang sebelumnya berada di lahan sawah banjir, di ambil dan dipindahkan ke lokasi atap rumah dengan menggunakan media tanam dan disimpan pada polibag.

Menurut mang Ujang (60), warga RT 02 RW 03 Dusun Karangbenda, Desa Karangbenda, Kecamatan Parigi, Kabupaten Pangandaran mengatakan, atap rumah ini di manfaatkan karena lahan sawah miliknya sering kebanjiran.

Baca juga: Hati-hati Lewat Jalan Ini, Rusak Parah dan Licin, Mobil Terperosok Ke Parit

"Ini suatu solusi terakhir, supaya tanaman padi aman dari kebanjiran," kata Ujang kepada Tribun Jabar, saat dirumahnya, Kamis (21/1/2021).

Karena, kata Ujang, dirinya tidak punya lahan lagi selain sawah yang kebanjiran. Dan ini sudah bosan ketika nanam benih padi di sawah, tidak lama banjir itu datang.

Baca juga: Takut Pelanggan Kabur, Pedagang Daging Sapi Tak Naikkan Harga, Tapi Minta Pemerintah Lakukan Ini

"Yang akhirnya, mengakibatkan gagal tanam padi sampai berkali kali, ucapnya.

Untuk itu, kata Ujang, dirinya memanfaatkan bagian atap bangunan menjadi tempat untuk bercocok tanam.

"Dan selain menanam padi, saya juga tanam sayuran, seperti tomat dan cabe," ucap ia.

Baca juga: Pasokan Dari Australia Menyusut, Harga Daging Sapi di Jabar Naik, Beli Disini, Perkilo Rp 85 Ribu

Kalau untuk pupuknya sama saja, bedanya selain tanah, ini ditambah campuran bubuk skam padi, dan pupuk kandang.

"Untuk pupuk ureanya hanya sekali, cuman untuk dasar saja," katanya.Selain itu, karena di tanam di atap rumah, tentunya harus sering disiram ketika tidak ada hujan.

"Namun, kebetulan kan disini banyak air, bedanya hanya harus disiram saja," kata Ujang.

Baca juga: Kasus Penusukan Anggota Kelompok Motor di Cimanggung Berakhir Damai, 4 Tersangka Masuk Bui

Ia berharap, semoga atap yang berukuran 6 × 7 meter ini, bisa membuahkan hasil yang maksimal. 

"Alhamdulillah kini sudah mulai berbuah dan tinggal nunggu waktu untuk memanen," ucapnya.

Jadi menurutnya, segala bentuk bencana seperti banjir sekarang itu pasti ada hikmahnya. 

Sumber: Tribun Jabar
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved