Jabar Targetkan 1.000 Pesantren Ikut Program ''One Pesantren One Product'' Tahun Ini

Dinas Koperasi dan Usaha Kecil (KUK) Jawa Barat menargetkan program One Pesantren One Product (OPOP) menyasar 1.000 pesantren pada 2021.

Penulis: Muhamad Syarif Abdussalam | Editor: Hermawan Aksan
Tribunjabar/Syarif Abdussalam
Kepala Dinas KUK Provinsi Jawa Barat, Kusmana Hartadji, mengatakan, pihaknya optimistis sampai 2024 nanti dapat menggandeng 5.000 pesantren dalam program OPOP ini. 

Laporan Wartawan Tribun Jabar, Muhamad Syarif Abdussalam

TRIBUNJABAR.ID, BANDUNG - Dinas Koperasi dan Usaha Kecil (KUK) Jawa Barat menargetkan program One Pesantren One Product (OPOP) menyasar 1.000 pesantren pada 2021.

Jumlah tersebut meningkat dibandingkan 2020 yang hanya diikuti 500 pesantren, mengingat APBD Jabar mengalami pengalihan anggaran untuk penanganan Covid-19.

Kepala Dinas KUK Provinsi Jawa Barat, Kusmana Hartadji, mengatakan dengan target tahun ini, pihaknya optimistis sampai 2024 nanti dapat menggandeng 5.000 pesantren dalam program ini seperti yang ditargetkan oleh Gubenur Jawa Barat Ridwan Kamil dan Wakil Gubernur Jabar Uu Ruzhanul Ulum.

Baca juga: Pedagang di Pasar Kalipucang Pangandaran Positif Covid-19 Malah Tetap Berjualan, Pasar Kini Ditutup

Baca juga: CEK FAKTA Ada Chip di Dalam Vaksin Covid-19 yang Bisa Lacak Orang yang Divaksin

"Tahun kemarin kita di-recofusing anggarannya, jadi sasaranya 500. Sekarang ditargetkan 1.000 lagi," ujar Kusmana di Bandung, Rabu (20/1).

Kuota 1.000 pesantren yang akan mengikuti program OPOP tahun ini diprioritaskan kepada pesantren yang sempat mendaftar pada 2020 tapi tidak dapat masuk menjadi peserta OPOP.

Hal tersebut dilakukan lantaran mengalami kendala saat pendaftaran yang dilakukan secara online.

Pihaknya pun melakukan evaluasi agar program OPOP ini kian bermanfaat bagi masyarakat, khusususnya pesantren, di masa pandemi Covid-19.

Target 5.000 pesantren hingga 2024 nanti, katanya, diharapkan sudah dapat membangkitkan ekonomi Jabar.

"Arahan Pak Gubernur, yang tahun kemarin tidak masuk menjadi peserta kita harus dampingi. Itu trateginya. Jadi keluhannya kan butuhnya itu hibah, tapi itu kan tidak mendidik," katanya.

Keramaian pameran OPOP, Trans Convention Centre, Selasa (3/9/2019)
Keramaian pameran OPOP, Trans Convention Centre, Selasa (3/9/2019) (Tribun Jabar/Putri Puspita)

Adapun strategi lainnya, Kusmana menambahkan, mengajak para alumni OPOP di tahun 2019 dan tahun 2020 untuk menjadi mentor bagi peserta baru.

Para alumni tersebut dapat berbagi kesempatan saat menjadi peserta OPOP, baik itu mengenai tata cara pendaftaran hingga manfaat yang telah didapat.

"Karena terasa juga manfaatnya kan, secara pesantren dan secara ekonomi berkembang," ucapnya.

Sejumlah pasantren yang telah menjadi peserta OPOP ini juga diminta untuk mengajak pesantren lainnya yang berada di sekitarnya untuk turut menjadi peserta.

Menurut dia, ada satu pesantren yang dapat mengajak tujuh pesantren lainnya untuk menjadi peserta OPOP.

Sumber: Tribun Jabar
Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved