Sehari Usai Vaksinasi, Ini yang Dirasakan Penerima Vaksin Covid-19, Wagub Jabar; Awalnya Khawatir

Wagub Jabar Uu Ruzhanul Ulum yang baru disuntik vaksin COVID-19 tidak merasakan efek samping yang awalnya dikhawatirkan sampai keesokan harinya

istimewa
wagub jabar disuntik vaksin covid-19 

TRIBUNJABAR.ID, BANDUNG - Wakil Gubernur Jawa Barat  Uu Ruzhanul Ulum yang baru disuntik vaksin COVID-19 di RSUP Hasan Sadikin, Kamis (14/1), tidak merasakan efek samping yang awalnya dikhawatirkan sampai keesokan harinya.

Bahkan Kang Uu pada Jumat pagi langsung menjadi sopir, mengantar ibu, bibi, dan keluarganya berbelanja kebutuhan harian.

"Saya hari jumat ini bersama emak dan bibi-bibi saya mencari sesuatu lah di hari Jumat ini. Doakan kami selalu sehat selalu," kata Kang Uu melalui ponsel, Jumat (15/1).

Baca juga: Kembali Pecah Rekor, Covid-19 di Jabar Bertambah 3.095, Ridwan Kamil; Ribuan Kasus Belum Dilaporkan

Kang Uu mengatakan dirinya tidak merasakan efek samping dari vaksinasi Covid-19 dari mulai 30 menit pertama, sore hari, sampai keesokan harinya.

Dirinya tidak merasa mengantuk seperti Gubernur Jabar Ridwan Kamil saat setelah disuntik vaksin.

“Saya setelah disuntik, ditunggu selama 30 menit, kalau ada reaksi tim dari medis sudah dipersiapkan. Tetapi saya dan Pak Sekda sudah 30 menit tidak ada reaksi apa-apa sampai saat ini. Sampai sore masih tidak ada gejala yang terasa. Jadi saya semakin yakin kalau vaksin ini aman. Kepada masyarakat jangan ragu lagi," katanya.

Kang Uu juga meminta masyarakat tak mudah mempercayai isu-isu hoaks dan provokatif di media sosial. 

“Jangan termakan isu-isu di medsos, karena di media sosial saya juga banyak yang masuk, di saat saya men-share tentang kesiapan saya divaksin, disaat itulah banyak postingan isu masuk tentang hal-hal yang dianggap menjadi provokatif terhadap vaksin,” ujarnya.

Baca juga: Kata Risa Saraswati & Ariel Noah Setelah Vaksin Covid-19, Risa: Kecil Banget, Ariel Tak Rasakan Efek

Wagub sempat merasa tegang sebelum divaksin sehingga harus beristirahat selama beberapa saat guna menormalkan tempo detak jantungnya yang sempat berdegup kencang. 

Memang syarat vaksinasi adalah pemeriksaan tekanan darah harus menunjukkan angka maksimal sampai 140.

“Saat saya datang ke rumah sakit memang agak sedikit tegang karena memang sebelumnya saya tidak biasa kalau ke dokter ataupun ke rumah sakit seramai itu,” cerita Kang Uu.

Saat penyuntikan pun, katanya, ukuran jarumnya ternyata lebih kecil dari yang dia khawatirkan.

Nyaris tidak terasa, katanya, suntikan vaksin ternyata tidak sesakit seperti yang dikhawatirkannya.

Dirinya memang terlalu khawatir dengan vaksinasi sampai tensi darahnya sempat naik.

Baca juga: Begini Tanggapan Tokoh NU dan PGI tentang Vaksin Covid-19, Ini Ikhtiar untuk Mengatasi Pandemi

“Tetapi setelah saya istirahat, ngobrol-ngobrol dan yang lainnya, Alhamdulillah tensi saya normal kembali 129, kemudian juga hasil pemeriksaan awal yang lainnya tidak ada hal yang membahayakan untuk divaksin,” tuturnya.

Hal yang sama dirasakan Sekretaris Daerah Jabar Setiawan Wangsaatmaja.

Dia tidak merasakan gejala efek samping setelah menerima suntikan vaksin, meski awalnya sedikit tegang.

“Saya tuh orangnya kalau menghadapi suntik pasti ada perasaan tegang. Alhamdulillah saya 30 menit yang lalu berhasil vaksinasi dan sudah 30 menit kurang lebih, saya tidak ada gejala apa-apa,” ujar Setiawan.

Senada dengan Wagub, Setiawan juga mengimbau masyarakat menyukseskan program vaksinasi ini untuk masa depan ekonomi yang lebih cerah.

“Saya mengimbau masyarakat yang memang nanti akan divaksin, ikut lah,” ajaknya.

Hal tersebut dialami juga oleh pejabat publik, tokoh agama, dan tokoh masyarakat sebagai penerima tidak merasakan gejala apapun.

Baca juga: VIDEO-Suntik Vaksin Covid-19 Sinovac di Puskesmas Cimahi Tengah, Simak Alurnya

Kondisi badan mereka tetap fit dan dapat beraktivitas seperti biasa.

Hal itu membuktikan bahwa vaksin COVID-19 aman.

Masyarakat pun diharapkan tidak ragu dan tidak takut untuk menjalani vaksinasi COVID-19. 

Sekretaris Pengurus Wilayah (PW) Muhammadiyah Jawa Barat Jamjam Erawan mengatakan dirinya tidak merasakan gejala apa-apa setelah disuntik vaksin COVID-19. 

"Saya tidak merasakan efek apa-apa, malah tidur tadi malam sangat nyenyak. Bangun di pagi ini malah lebih percaya diri, lebih semangat, dan lebih menyenangkan," kata Jamjam.

Berdasarkan pengalamannya sebagai penerima vaksin COVID-19, Jamjam mengimbau masyarakat agar tidak cemas dan tidak khawatir dengan vaksinasi COVID-19.

Terlebih, vaksinasi COVID-19 menjadi salah satu upaya menangani pandemi.

Baca juga: Trending di Twitter Foto Raffi Ahmad Berkerumun usai Disuntik Vaksin Covid-19, Kini Dikecam

"Insyaallah warga Muhammadiyah sudah disap divaksin untuk mencegah penyebaran COVID-19 dalam upaya menyehatkan dan menyelamatkan masyarakat Jabar menuju Jabar Juara Lahir Batin," ucapnya.

Sekretaris Umum Persekutuan Gereja-Gereja di Indonesia (PGI) Wilayah Jabar Pendeta Paulus Wiyono mengatakan, dalam masa observasi selama 30 menit untuk mengawasi Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi (KIPI) hingga 24 jam usai penyuntikan, dirinya tidak merasakan efek samping apa-apa.

"Tidak ada bekas memar atau reaksi dibekas suntikan. Tidak ada efek samping yang dirasakan dalam observasi 30 menit setelah divaksin sampai saat ini. Mari tetap disiplin dengan protokol kesehatan. Jangan bingung dan ragu divaksin karena kebanyakan hoaks dari orang yang belum divaksin," imbuhnya.

Hal senada dikatakan Ketua Komisi Kepemudaan Keuskupan Bandung Romo FX Wahyu Tri Wibowo.

Setelah divaksin, kata ia, kondisi tetap fit dan tidak mengalami demam.

Baca juga: Mengenai Sanksi Penolak Vaksin Covid-19, Kota Depok Tunggu Dulu Arahan dari Provinsi

Ia pun berharap masyarakat siap untuk menjalani vaksinasi COVID-19.

"Harapannya semua warga siap divaksin, jangan takut divaksin. Ketika kita divaksin berarti kita menjaga diri sendiri dan juga orang lain. Kita peduli kepada sesama dan bangsa kita yang sedang dilanda pandemi COVID-19. hindari virusnya, jangan hindari vaksinnya," ucapnya.

Perwakilan Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) Jabar Opik Abdul Ropik mengatakan, vaksinasi COVID-19 merupakan upaya untuk melindungi diri sendiri, keluarga, dan masyarakat sekitar.

"Vaksin bukanlah obat, tetapi pemicu imunitas agar tubuh memiliki mekanisme yang lebih kuat terhadap potensi COVID-19. Karena itu protokol kesehatan harus tetap diperhatikan meski telah mendapatkan vaksin," katanya.

Sumber: Tribun Jabar
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved