Tebing Setinggi 12 Meter Longsor, Rumah Warga dan Pemakaman Terancam Longsoran Susulan
Sebuah tebing setinggi 12 meter di tepi Jalan Cieunteung, Kecamatan Cihideung, Kota Tasikmalaya, longsor dan menutupi Sungai Cimulu, Rabu (13/1).
Penulis: Firman Suryaman | Editor: Siti Fatimah
TRIBUNJABAR. ID, TASIKMALAYA - Sebuah tebing setinggi 12 meter di tepi Jalan Cieunteung, Kecamatan Cihideung, Kota Tasikmalaya, longsor dan menutupi Sungai Cimulu, Rabu (13/1).
Beberapa rumah di dekat tebing terancam longsor susulan.
Baca juga: Kendala Membawa Vaksin Covid-19 di Kota Bandung, Harus dalam Boks Pendingin 2-8 Derajat Celcius
Baca juga: Ariel Noah, Risa Saraswati, dan Ema Sumarna Besok Pagi Disuntik Vaksin Covid-19 di RSKIA Bandung
Termasuk komplek pemakaman warga persis di dekat tebing longsor.
Material longsoran yang sebagian besar berupa dapuran rumpun bambu juga menimpa kolam peternakan ikan koi di seberang sungai yang masuk wilayah Cikiara, Kecamatan Cipedes.
Baca juga: Hingga Hari ke-5 Pencarian, 19 Jenazah Korban Longsor Cimanggung Ditemukan, Hari Ini Ada 3 Jenazah
Baca juga: Aa Gym Pernah Minta Jokowi Vaksin Pertama, 3 Kali Swab Aa Masih Positif Covid-19, Bakal Divaksin?
Warga di kedua perbatasan kecamatan itu bergotong-royong berupaya menyingkirkan material longsoran.
"Kalau tidak segera disingkirkan, kami khawatir jika turun hujan lebat terjadi banjir. Padahal di bantaran sungai ini terdapat permukiman warga," kata Kustiwa (65), warga Cikiara, saat ditemui di lokasi.
Proses penyingkiran rumpun bambu yang menutupi sungai berjalan lambat. Pasalnya warga hanya mengandalkan peralatan seadanya.
Baca juga: Banjir Rob di Pesisir Indramayu Makin Parah Hari Ini, Tinggi Air Sampai 1,5 Meter
Baca juga: Di Daerah Ini, Pejabat dan Ketua Organisasi Ikut Vaksinasi Tahap Pertama, Nakes Harus Discreening
Hingga Rabu petang rumpun bambu tersebut masih menutupi sungai. "Kami berharap pemerintah turun tangan, sebelum datang bencana lebih besar," ujar Kustiwa, pensiunan Kasubag Humas Pemkab Tasikmalaya ini.
Kustiwa mengungkapkan, musibah longsor terjadi, menyusul hujan lebat yang turun sejak beberapa hari ini.
Baca juga: Damai dengan Ibu, Agesti Kini Dianggap Anak Dedi Mulyadi, Dikasih Beasiswa hingga Diajaknya Umroh
Baca juga: Potongan Tubuh Korban Longsor Cimanggung Ditemukan, Butuh 10 Hari untuk Cocokkan DNA dengan Keluarga
"Beberapa hari lalu rumpun bambu sudah terlihat melorot. Kami sudah menutupi jalan kecil yang terdapat di bawahnya untuk menghindari adanya warga hang tertimpa, jika rumpun bambu itu ambrol," kata Kustiwa.
Beruntung musibah terjadi Rabu subuh sehingga tak ada warga yang tengah melintas.