Longsor di Sumedang

Tanah Longsor di Cimanggung Sumedang Sebenarnya Sudah Bisa Diprediksi, Ini Fakta Temuan Tim Unpad

Tim Fakultas Teknik Geologi Universitas Padjadjaran (FTG Unpad) melakukan survei geologi di kawasan bencana longsor yang terjadi di Desa Cihanjuang.

Penulis: Cipta Permana | Editor: Giri
Istimewa
Pencarian korban tanah longsor di Desa Cihanjuang, Kecamatan Cimanggung, Kabupaten Sumedang, Sabtu (9/1/2021) malam. Tim Fakultas Teknik Geologi Universitas Padjadjaran (FTG Unpad) mengungkap fakta longsor yang sudah menewaskan 15 orang itu. 

Terlebih, berdasarkan penuturan warga sekitar, di lokasi tersebut terdapat air terjun.

Secara geologi, keberadaan air terjun, menandakan adanya sesar atau patahan di wilayah tersebut.

“Sehingga kalau ada hujan besar, gempa, akan ada pembebanan berlebih yang kemungkinan akan terjadi longsor," ucapnya.

Selain itu, dilihat dari jenis tanah dan retakannya ditambah dengan curah hujan yang tinggi, maka dikhawatirkan akan terjadi potensi longsor susulan di daerah tersebut.

Hal ini terlihat dari masih adanya pergerakan tanah di sekitar mahkota longsor, yang diperparah dengan adanya kemungkinan terjadi infiltrasi di saluran air yang berada pada sisi utara perumahan.

Baca juga: Permintaan Terakhir Mia Pramugari Sriwijaya Air yang Jatuh, Berencana Pulang ke Bali Bulan Ini

Karena itu, Dicky mengimbau, kepada warga maupun pemerintah daerah setempat untuk senantiasa waspada terhadap kemungkinan bencana susulan yang akan terjadi di kawasan tersebut.

Terutama, retakan-retakan tanah yang terjadi pada beberapa tebing.

"Sebagai upaya mitigasi jangka panjang, ada beberapa hal yang dapat dilakukan baik oleh masyarakat maupun aparat pemerintah, di antaranya, melakukan pengetatan izin pembangunan di kawasan tersebut dan penanaman pohon keras pada tebing yang berpotensi longsor," katanya. (*)
 

--

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved