Aa Gym Positif Covid

Kronologi Aa Gym Positif Covid-19, Sempat Rapid Test tapi Nonreaktif, Inisiatif Isolasi Mandiri

Pendakwah Abdullah Gymnastiar atau yang disapa Aa Gym positif Covid-19 setelah menjalani swab test.

Penulis: Fidya Alifa Puspafirdausi | Editor: Seli Andina Miranti
Instagram/@aagym
Kronologi Aa Gym positif Covid-19 

TRIBUNJABAR.ID - Pendakwah Abdullah Gymnastiar atau yang disapa Aa Gym positif Covid-19 setelah menjalani swab test.

Kabar tersebut disampaikan melalui Instagram Aa Gym, Selasa (29/12/2020).

Aa Gym merunut kegiatan yang dilaluinya sebelum merasakan tidak sehat dan memeriksakan diri.

Berikut ini kronologi Aa Gym divonis mengidap Covid-19.

Ia sempat pergi ke Jakarta pada Hari Rabu dan mengisi acara di Eco Pesantren 2 pada keesokan harinya.

Baca juga: Presiden Jokowi Akan Jadi yang Pertama Disuntik Vaksin, Aa Gym Disentil Gus Ishom, Diingatkan Ini

Baca juga: Kajian MQ Pagi, Aa Gym Ceritakan Cara Allah Ungkap Kebenaran Penembakan Anggota FPI Meski CCTV Mati

"Aa positif kena Covid-19 dan kalau kita runut Rabu kemarin kita ke Jakarta-Bandung 5 jam lalu tugas Zoom masih sehat.

Hari Kamis pagi sudah siaran berenang, oh Kamis di gunung, Eco 2 (Eco Pesantren 2), camping.
Kamis pagi masih berenang dan bertugas, malam hari kembali di Eco Pesantren 2. Hujan lebat," katanya.

Aa Gym tidak merasakan sakit namun kesehatannya menurun setelah berkegiatan.

Pada hari Sabtu, Aa Gym memutuskan untuk memeriksakan diri.

Diagnosis awal menyatakan Aa Gym hanya terlalu lelah sebab berdasarkan hasil rapif test, ia nonreaktif.

"Hari Jumat pagi mau bersepeda tapi tidak mau terlalu capek.

Jumatan di halaman luar Masjid Salman, di Taman yang tidak banyak orang. Hari Sabtu menjelang kembali ke Jakarta merasa unfit, ingin diinfus.

Diinfus, vitamin dan dirapis dan hasilnya Hari Sabtu itu nonrekatif diduga kelelahan sehingga dianjurkan istirahat."

Meski hasilnya nonreaktif, Aa Gym berinisiatif melakukan isolasi mandiri.

"Akhirnya memutuskan inisiatif saja, isolasi mandiri di satu tempat yang sepi jauh dari orang-orang.

Malam minggu sudah isolasi mandiri tidak mau kontak. Hari Senin full menyendiri nunggu giliran diswab."

Kemudian, pada Hari Selasa, Aa Gym dinyatakan positif Covid-19.

"Hasi Selasa swab, bersama anak, ditemani terus, sama-sama pakai masker. Diswab termasuk santri juga yang biasa mendampingi.

Dan tadi malam didapat hasilnya, anak negatif, tidak kena Covid-19 dan Aa positif Covid-19. semuanya ini qadarullah sudah berusaha sedisiplin mungkin, mengajak orang disiplin," tuturnya.

Aa Gym, Pembina DT Peduli.
Aa Gym, Pembina DT Peduli. (istimewa)

Ikhlas Menerima

Aa Gym mengikhlaskan diri divonis terinfeksi Covid-19 meski ia sudah disiplin menerapkan protokol kesehatan.

Menurutnya hal tersebut adalah pengingat dari Allah SWT.

Aa Gym mengimbau agar orang yang sempat kontak dengannya untuk menjalani swab test.

"Ya tapi mungkin dalam pandangan Allah SWT banyak hal yang harus diperbaiki. Kepada teman-teman mohon Aa didoakan karena doa merupakan jalannya merubahnya dari satu takdir oleh Allah SWT yang menguasai takdir," uap Aa Gym.

Aa Gym Minta Jokowi Jadi Orang Pertama Disuntik Vaksin

Presiden Joko Widodo alias Jokowi dan Aa Gym menyita perhatian publik tentang vaksin Covid-19.

Sebelumnya, Aa Gym menyampaikan, akan lebih baik pemberian vaksin Covid-19 ini didahulukan untuk pemerintah.

Aa Gym bahkan menyebutkan satu per satu pihak yang dimaksud, yaitu Presiden Jokowi, Wakil Presiden Ma'ruf Amin, Ketua MPR Bambang Soesatyo, dan Ketuda DPR RI Puan Maharani.

Selain itu, Aa Gym juga menyebutkan para menteri hingga para jenderal.

Pernyataan ini disampaikan Aa Gym dalam Talkshow dan Sosialisasi Penanganan Covid-19 di kanal YouTube BNPB Indonesia 16 Desember 2020.

"Memang bagus vaksin ini didahulukan, kalau sudah terbukti, biar masyarakatnya percaya, ya presiden, wakil presiden, ketua MPR, ketua DPR, para menteri, para jenderal, ya pemberani-pemberani itu harus agar masyarakatnya yakin. Kedua yang divaksin mungkin petugas kesehatan," katanya.

Baca juga: Vaksin Covid-19 Digratiskan, Pemkot Bandung Ajukan untuk 1,6 Juta Jiwa, Ini Sasarannya

Baca juga: Pekerja Peserta BPJS Ketenagakerjaan Dapat Bantuan Vaksin Covid-19 Gratis? Berikut Penjelasannya

Menurut Aa Gym, keyakinan terhadap vaksin Covid-19 ini perlu dibuktikan agar masyarakat tidak ragu untuk menerimanya.

"Jadi risikonya keyakinannya harus ada bukti. Kalau ada bukti ini aman dan ada bukti ini halal dan bukti ini bermanfaat, saya kira tidak ada keraguan," ujarnya.

KH Abdullah Gymnastiar yang akrab disapa Aa Gym saat ditemui di acara peluncuran MQ Organik di Eco Pesantren Daarut Tauhid di Jalan Ciwaruga, Kabupaten Bandung Barat, melalui siaran pers yang diterima, Kamis (29/8/2019).
KH Abdullah Gymnastiar yang akrab disapa Aa Gym saat ditemui di acara peluncuran MQ Organik di Eco Pesantren Daarut Tauhid di Jalan Ciwaruga, Kabupaten Bandung Barat, melalui siaran pers yang diterima, Kamis (29/8/2019). (Tribun Jabar/M Syarif Abdussalam)

Kini, Presiden Jokowi yang buka suara terkait vaksin Covid-19 melalui media sosial Twitter.

Jokowi menegaskan, ia akan menjadi orang pertama disuntik vaksi Covid-19.

Pernyataan orang nomor satu di Indonesia ini seakan menjawab apa yang disampaikan Aa Gym sebelumnya di talkshow BNPB.

"Hari ini dapat saya sampaikan bahwa vaksin Covid-19 untuk seluruh warga masyarakat adalah GRATIS.

Dan saya akan menjadi yang pertama menerima vaksin.

Tidak ada alasan masyarakat tidak mendapatkan atau meragukan keamanan vaksin," kata Jokowi lewat cuitannya di Twitter, Rabu (16/12/2020).

Pada cuitannya, Presiden Jokowi juga mengunggah video keterangannya tentang vaksin Covid-19.

Ia juga menyampaikan pemberian vaksin itu gratis alias tidak dipungut biaya sepeser pun.

Baca juga: Ada Maksud Terselubung, Presiden Jokowi Menjadi Orang Pertama Disuntik Vaksin Covid-19

Baca juga: VIDEO-Aa Gym Bahas Penembakan Pengawal Habib Rizieq Shihab, Yakin Kebenaran akan Terungkap

"Saya ingin menyampaikan perkembangan vaksin Covid-19. Setelah menerima banyak masukan dari masyarakat dan setelah melakukan kalkulasi ulang keuangan negara,

dapat saya pastikan bahwa vaksin Covid-19 untuk masyarakat adalah gratis. Sekali lagi gratis tidak dikenakan biaya sama sekali

Untuk itu saya instruksikan dan saya perintahkan kepada seluruh jajaran kabinet, kementrian, lembaga dan pemerintah derah untuk memprioritaskan program vaksinasi pada tahun anggaran 2021," katanya.

Kini, nama Jokowi dan Aa Gym pun menjadi perbincangan warganet di media sosial.

Nama kedua tokoh ini bahkan masuk dalam jajaran treding Twitter Rabu sore (16/12/2020).

Kelompok Masyarakat Prioritas Dapat Vaksin

Berikut ini daftar kelompok masyarakat diprioritaskan mendapatkan vaksin Covid-19 gratis dari pemerintah.

Presiden Jokowi telah mengumumkan, vaksin Covid-19 gratis untuk seluruh masyarakat Indonesia.

Presiden Jokowi mengatakan pemerintah telah melakukan perhitungan soal anggaran negara yang dikeluarkan untuk vaksin Covid-19 gratis tersebut.

Dalam keterangannya, Presiden Jokowi pun mengintruksikan kepada jajarannya untuk memprioritaskan anggaran 2021 untuk program vaksin Covid-19 gratis.

Meski program penggratisan vaksin itu untuk seluruh masyarakat, tapi ada beberapa kelompok masyarakat yang diprioritaskan.

Satu di antara yang kelompok masyarakat diprioritaskan itu adalah kelompok garda terdepan, yakni petugas medis.

Selain kelompok garda terdepan masih ada beberapa kelompok masyarakat lainnya. 

Sedikitnya, terdapat enam kelompok masyarakat diprioritaskan mendapat vaksin Covid-19 gratis tersebut.

Berikut rincian daftar kelompok masyarakat diprioritaskan:

1. Kelompok garda terdepan (sebanyak 3.497.737 orang):

- Petugas medis

- Paramedis contact tracing, 

- TNI/Polri, dan 

- Aparat hukum

2. Tokoh agama/masyarakat (sebanyak 5.624.106 orang):

- Perangkat daerah (kecamatan, desa,RT/RW), dan 

- Sebagian pelaku ekonomi

3. Guru/tenaga pendidik (sebanyak 4.361.197 orang)

- Guru PAUD/TK

- Guru SD

- Guru SMP

- Guru SMA

- tenaga pendidik Perguruan tinggi

4. Aparatur pemerintah (sebanyak 2.305.689 orang):

- Pusat, daerah, dan legislatif

5. Peserta BPJS Penerima Bantuan Iuran (PBI) (sejumlah 86.622.867 orang) 

6. Masyarakat dan pelaku perekonomian lainnya sebanyakk 57.548.500 orang. 

Dalam proses vaksinasi ini, setiap orang akan menjalani dua kali vaksinasi dengan jeda waktu 14 hari. 

Pemberian vaksin akan dilakukan dokter, perawat, serta bidang di fasilitas pelayanan kesehatan pemerintah, swasta serta institusi pendidikan. (Tribunjabar.id)

Sumber: Tribun Jabar
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved