VIDEO-Mendayung Perahu dari Subuh Sampai Sore Kisah Ibu Muda di Cianjur yang Berjualan Kopi
Kisah empat ibu muda di Jangari, Cianjur. Mereka berjualan kopi menggunakan perahu. Pembelinya adalah pemancing ikan.
Penulis: Ferri Amiril Mukminin | Editor: yudix
Baca juga: Apa Itu Ajag, Binatang yang Melahap Ternak Peliharaan Warga Kuningan, Ternyata Hewan yang Langka
Baca juga: Sebuah Rumah Mewah di Cikembar Sukabumi Baru Saja Digerebek Polisi, Simpan Ratusan Dus Miras
Yayah menceritakan sudah dua tahun lebih ia memberanikan diri untuk berjualan kopi dan nasi timbel di hamparan laut Jangari.
Hal itu ia lakukan karena kebutuhan sehari-hari dan untuk biaya sekolah anaknya.
Yayah bersama keluarganya tinggal di sebuah rumah panggung sederhana.
Ada sekitar 40 kepala keluarga yang rata-rata memiliki mata pencaharian mencari ikan dengan jaring dan bertani serabutan jika sedang musim hujan.
"Sudah dua tahun saya berjualan kopi dan nasi timbel dengan menggunakan perahu dayung di Jangari," kata Yayah sambil menambatkan perahunya.
Suaminya bekerja serabutan dan terkadang menjaring ikan, sehingga terkadang tak cukup untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari.
"Suami saya masih ada, kalau jualan begini memang tidak ada paksaan dari sang suami tapi, saya mencoba untuk bantu-bantu suami dan alhamdulillah selalu ada rezekinya," kata Yayah.
Setiap harinya, Yayah berangkat dari rumah setelah selesai Salat Subuh dan pulangnya tidak menentu, paling cepat pukul 12.00 WIB dan paling telat pukul 15.00 WIB jika sedang ramai pemancing.
"Seperti biasa berangkat pagi dan pulangnya siang hari, kadang sampe sore," katanya.
Jarak Yayah berjualan kopi mengayuh perahu dayung lumayan cukup jauh.
Dari rumahnya di blok Pasirpanjang ia memutar ke Salam, Bangkong, Lapak Sebelas, dan terakhir di Lapak Maman Kumis.
Baca juga: Ini Lima Daerah Zona Kuning atau Risiko Rendah Penularan Covid-19 di Jabar
Baca juga: Usia 80 Tahun Tetap Ceria, Tiap Hari Usai Salat Subuh Dorong Gerobak Jualan Peralatan Rumah Tangga