Virus Corona di Jabar

Ini Lima Daerah Zona Kuning atau Risiko Rendah Penularan Covid-19 di Jabar

Ada lima daerah berstatus zona kuning di Jabar per hari ini. Daerah mana saja itu?

Tribun Jabar/ Mega Nugraha
Wagub Jabar Uu Ruzhanul Ulum di Jalan Dipenogoro, usai Gelar Pasukan Pengamanan Natal dan Tahun Baru, Senin (21/12/2020). 

Laporan Wartawan Tribun Jabar, Muhamad Syarif Abdussalam

TRIBUNJABAR.ID, BANDUNG - Pekan ini di Jawa Barat terdapat lima daerah yang berstatus zona kuning atau risiko rendah penyebaran Covid-19.

Namun demikian, masih ada dua daerah yang masuk zona merah atau risiko tinggi, dan 20 daerah lainnya masuk zona oranye atau risiko sedang.

Wakil Gubernur Jawa Barat Uu Ruzhanul Ulum mengatakan lima daerah berstatus zona kuning di Jabar atau berisiko rendah penularan Covid-19, yaitu Kabupaten Pangandaran, Kabupaten Cianjur, Kabupaten Tasikmalaya, Kabupaten Indramayu, dan Kabupaten Subang. 

Baca juga: Ada Warna Beda Saat Jokowi Umumkan Enam Menteri Baru, Ternyata Ini Maknanya

Baca juga: Fakta Teranyar Foto KTP Merem di Sukabumi Diungkap Pihak Desa, Alamatnya Betul, Fotonya Bukan Redi

Sebanyak 20 daerah masuk zona oranye atau risiko sedang, yakni Kabupaten dan Kota Bogor, Kabupaten dan Kota Sukabumi, Kabupaten dan Kota Bekasi, Kabupaten dan Kota Cirebon, Kota Banjar, Kota Tasikmalaya, Kabupaten Ciamis, Kabupaten Majalengka, Kabupaten Sumedang, Kabupaten Kuningan, Kabupaten Purwakarta, Kabupaten Garut, serta semua daerah di Bandung Raya.

Pekan lalu, zona merah di Jabar mencapai delapan daerah, yakni Kota Bandung, Cimahi, Depok, Kabupaten Bekasi, Bandung Barat, Garut, Majalengka, dan Karawang.

Namun pekan ini, bersisa dua daerah yang masih zona merah, yakni Kota Depok dan Kabupaten Karawang.

"Kami syukur alhamdulillah. Kemarin ada delapan yang zona risiko tinggi, sekarang tinggal dua, yaitu Kabupaten Karawang dan langganan, Kota Depok, sampai hari ini begitu adanya," kata Wakil Gubernur Jabar Uu Ruzhanul Ulum di Markas Polda Jawa Barat, Selasa (22/12/2020).

Pemerintah Provinsi Jawa Barat, katanya, akan menggelar pengetesan masif dengan rapid test antigen bagi wisawatan.

Tujuannya untuk mencegah lonjakan kasus Covid-19 saat libur Natal 2020 dan Tahun Baru 2021.

“Jelang libur Natal dan Tahun Baru, kami akan melakukan operasi di pintu masuk Jawa Barat, dan kami akan menyiapkan rapid test antigen. Kalau ada yang positif, kami akan kembalikan ke daerah asal,” kata Kang Uu.

Pemda Provinsi Jabar akan menyiapkan 65.000 rapid test antigen. Rinciannya, 40.000 rapid test antigen dari Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) dan 25.000 buah dari pengadaan Belanja Tak Terduga (BTT).

Baca juga: Usia 80 Tahun Tetap Ceria, Tiap Hari Usai Salat Subuh Dorong Gerobak Jualan Peralatan Rumah Tangga

Baca juga: Update Covid-19 Bandung Barat Tak Lagi Zona Merah, Statusnya Kini Masuk Zona Orange

Selain itu, Pemda Provinsi Jabar melarang perayaan Tahun Baru 2021 yang dapat menyebabkan kerumunan.

Larangan tersebut berlaku untuk perayaan di dalam maupun luar ruangan.

Kang Uu pun melaporkan, tingkat kesembuhan pasien Covid-19 di Jabar mengalami peningkatan menjadi 82,46 persen. Sedangkan tingkat kematian terus menurun menjadi 1,47 persen.

Halaman
12
Sumber: Tribun Jabar
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved