Gara-gara Nyamuk, Wanita Indonesia Masuk Dalam 10 Ilmuwan Berpengaruh Dunia

Sepuluh nama ilmuwan berpengaruh dunia 2020 dirilis jurnal ilmiah, Nature, baru-baru ini. Membanggakan, karena satu di antaranya dari Indonesia.

Editor: Giri
website UGM
Adi Utarini masuk dalam daftar 10 ilmuwan berpengaruh dunia 2020. 

Satu tahun berikutnya, kapal dan sekitar 300 ilmuwan berkeliling bersama untuk mengumpulkan data yang belum pernah terjadi sebelumnya tentang perubahan iklim.

Dipimpin oleh ilmuwan atmosfer Markus Rex dari AWI, ekspedisi tersebut mengumpulkan pengukuran yang akan membantu para pemodel meramalkan dengan lebih baik bagaimana pemanasan akan mengubah kawasan dan seluruh dunia dalam beberapa dekade mendatang.

3. Peneliti virus corona, Gonzalo Moratorio

Gonzalo Morotario merupakan seorang ahli virologi yang membantu Uruguay sehingga sukses menghadapi penyebaran virus corona baru.

Orang-orang mengenalinya di jalanan ibu kota Uruguay, Montevideo.

Mereka sesekali membelikannya bir saat dia pergi ke bar dan mendekatinya di atas air, setiap kali dia pergi berselancar dengan teman-temannya.

Dan mereka berterima kasih padanya.

Mereka bersyukur karena Moratorio membantu Uruguay terhindar dari pandemi yang parah tersebut.

Moratorio, seorang ahli virus di Institut Pasteur dan Universitas Republik, Uruguay, dan rekan-rekannya merancang tes virus corona dan program nasional.

Hasilnya, Uruguay menjadi salah satu negara dengan jumlah korban meninggal dunia akibat paparan virus corona yang terendah di dunia.  

4. Peneliti nyamuk, Adi Utarini

Perempuan yang akrab disapa Prof Uut ini merupakan peneliti utama World Mosquito Program Yogyakarta yang telah berhasil menurunkan 77 persen kasus demam berdarah di kawasan Yogyakarta.

"Sungguh melegakan," kata Utarini.

Proyek ini adalah uji coba terkontrol secara acak dengan standar emas dalam penelitian klinis dari pendekatan yang benar-benar baru untuk mengendalikan demam berdarah.

Teknik tersebut membiakkan nyamuk Aedes aegypti yang menularkan virus dengue, zika, dan chikungunya, sehingga membawa bakteri bernama wolbachia.

Halaman
1234
Sumber: Kompas
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved