Cerita Pasien Positif Covid-19, Awal Mula Terpapar, Gejala yang Dirasakan, dan Rahasia Kesembuhannya
Kasus positif Covid-19 di Kota Tasikmalaya terus meningkat. Bagaimana awal gejalanya? Ini yang dirasakan
Penulis: Firman Suryaman | Editor: Ichsan
Dokter Puskesmas Kersanagara, dr Isni Lestari, membenarkan pernyataan Winda bahwa jika lebih dari dua minggu kondisi kesehatan tetap stabil dan malah meningkat berarti sudah negatif.
"Jadi seorang pasien Covid-19 dinyatakan sembuh itu tidak hanya berdasar hasil swab test yang menyatakan negatif," ujar Isni.
Menurut juknis penanganan Covid-19 sesuai Kepmenkes nomor 413 tahun 2020, pasien Covid-19 tanpa gejala yang sudah melewati masa perawatan minimal dua minggu dan kondisinya tetap sehat bisa dinyatakan sembuh.
Baca juga: Ke Jakarta Harus Rapid Test Antigen, ke Bali Harus Swab Test, Bagaimana ke Jabar ? Ini Jawabannya
"Berdasarkan Kepmenkes inilah kami mengeluarkan surat keterangan sehat kepada sekitar 20 pasien positif Covid-19 tanpa gejala, warga Cibeureum, yang sudah lebih dari dua minggu menjalani perawatan dengan kondisi tetap sehat," ujar Isni.
Pemberian surat keterangan sehat pun, tambah Isni, agar mereka bisa beraktivitas kembali dan diterima kembali warga sekitar.
Winda pun sempat memberikan tips agar kondisi kesehatan cepat membaik selama masa perawatan di ruang isolasi.
"Selain disiplin meminum obat dan vitamin yang diberikan pemerintah, kita juga harus punya rasa optimis, riang gembira serta menjauhi perasaan yang bete-bete," ujar Winda.
Jangan lupa juga melaksanakan ibadah dengan baik. "Pokoknya yang penting perasaan optimistis bakal sembuh disertai banyak berdoa, insyaa Allah cepat sembuh," kata Winda.
Baca juga: Macam-macam Ucapan Hari Ibu 22 Desember yang Menyentuh, Pilih Bahasa Indonesia atau Bahasa Inggris
Pasien Covid-19 Carter Pesawat Pribadi dari Tasikmalaya ke Jakarta, Ingin RS Bagus, Ini Sosoknya
Seorang pasien positif Covid-19 di Kota Tasikmalaya diterbangkan ke Jakarta untuk penanganan lebih intensif di rumah sakit tipe A.
Penerbangan mencarter pesawat pribadi Maskapai Susi Air dari Bandara Wiriadinata, Kota Tasikmalaya, biaya atas tanggungan sendiri.
Kepala Bidang Pelayanan Kesehatan, Dinas Kesehatan Kota Tasikmalaya, Titie Purwaningsari, membenarkan adanya pasien yang minta dirujuk ke rumah sakit tipe A di Jakarta menyarter pesawat pribadi.
Menurut Titie, pasien memerlukan penanganan cepat karena dia juga memiliki penyakit bawaan.
"Selain itu keluarga pasien banyak yang berdomisili di Jakarta, sehingga dirasa lebih maksimal jika ditangani di sana. Tidak hanya medis tapi juga support keluarga," ujar Titie.
Ia menambahkan, selama ini banyak pasien yang dirawat di RSU dr Soekardjo bertipe B yang harus dirujuk ke RSHS Bandung bertipe A.