Ditemukan Varian Baru Virus Corona di Inggris, Diduga Lebih Cepat dalam Penularan

Kini muncul varian baru virus corona (SARS-CoV-2) yang menyebabkan penyakit Covid-19.

Editor: Giri
AFP PHOTO/CENTERS FOR DISEASE CONTROL AND PREVENTION/ALISSA ECKERT/HANDOUT
Ilustrasi Covid-19. Kini ditemukan varian baru virus corona di Inggris. 

Ketika seseorang mengembangkan antibodi melawan virus dan memadamkan wabah, virus perlu mengganti mantelnya untuk menghindari pengenalan oleh antibodi dan sel kekebalan. Jika tidak, virus akan binasa.

Ini adalah sistem kekebalan sendiri yang mendorong virus untuk mengubah protein luarnya dan mengembangkan strain baru untuk bertahan hidup.

Mutasi terjadi secara acak, didorong oleh proses rawan kesalahan saat virus bereplikasi sehingga orang tidak dapat memprediksi apakah virus baru yang menumpuk mutasi selama bertahun-tahun akan lebih atau kurang berbahaya atau lebih atau kurang menular.

Tidak perlu panik

Dr Zania Stamataki, dosen senior dan peneliti imunologi virus di University of Birmingham, mengatakan, pihaknya tidak dapat memprediksi sifat dari strain virus yang muncul dalam hal gejala klinis.

Namun, para ahli dapat terus maju dari virus dengan pengawasan terus-menerus untuk menyesuaikan vaksin kami dan tingkat keparahan strategi pengendalian infeksi.

"Jenis virus baru tidak mungkin akan membuat vaksin sudah tidak berguna, tetapi ini mungkin terjadi pada akhirnya (di masa mendatang)," kata dia, dikutip dari Guardian.

Zania juga mengatakan, masyarakat tidak perlu panik karena tiga vaksin baru yang dilaporkan dalam uji klinis lengkap baru-baru ini semuanya menggunakan teknologi yang menyandikan informasi untuk protein lonjakan virus corona.

Hal itu meneruskan informasi tersebut ke sel kita sendiri, yang bekerja keras memproduksi protein untuk merangsang kekebalan kita.

"Sangat mudah bagi kami untuk mengubah resep dan memperbarui vaksin kami saat kami membutuhkannya, dan menjaganya tetap relevan untuk berbagai belahan dunia," kata dia. 

Pihaknya mengaku memiliki alat untuk mengikuti perkembangan virus menggunakan metode pengurutan genetik.

Menurut Zania, kemunculan varian mutan virus corona ini memang tidak mengherankan bagi para ilmuwan sehingga tidak perlu panik.

"Kita tahu bagaimana melindungi diri kita sendiri dan orang lain, dan kita perlu melanjutkannya," katanya. (*)

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Varian Baru Virus Corona Ditemukan di Inggris, Diduga Lebih Menular"

Sumber: Kompas
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved