GAWAT, Ruang Isolasi di RS Rujukan di Kota Bandung Sudah Terisi 90 Persen, Ema: Pakai Masker

Ruang isolasi pasien Covid-19 di rumah sakit rujukan di Kota Bandung sudah terisi 90 persen.

Penulis: Tiah SM | Editor: Giri
Tribun Jabar/Nazmi Abdurrahman
Ketua Harian Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kota Bandung, Ema Sumarna. Ema mengatakan, ruang isolasi pasien Covid-19 di rumah sakit rujukan di Kota Bandung sudah terisi 90 persen. 

Laporan Wartawan Tribun Jabar , Tiah SM

TRIBUNJABAR.ID, BANDUNG - Pemerintah Kota Bandung menambah ruang isolasi untuk pasien Covid-19. Pasalnya, ruang isolasi pasien Covid-19 di rumah sakit rujukan di Kota Bandung sudah terisi 90 persen.

Sebagian terisi bukan oleh warga Kota Bandung

Saat ini, Kota Bandung masih di posisi zona merah Covid-19.

“Dari sekitar 900 kamar di 27 rumah sakit rujukan di Kota Bandung, 41 persen di antaranya diisi bukan warga Kota Bandung,” ujar Ketua Harian Tim Gugus Tugas Penanggulangan Penyebaran Covid-19 Kota Bandung, Ema Sumarna, di Balai Kota Bandung, Kamis (10/12/2020). 

Ema mengatakan, untuk ruang isolasi ada penambahan yang disiapkan Pemkot Bandung di Jalan Supratman, bertambah 10 kamar.

Sementara untuk yang di Jalan Setiabudi masih dalam tahap negosiasi.

Baca juga: Rekapitulasi Suara Sementara KPU, Pasangan Juara Unggul Tiga Persen di Pilkada Pangandaran

Baca juga: Ada Oknum PNS Terjerat Narkoba, Bupati Kuningan Marah dan Siap Beri Sanksi Tegas

Ema mengatakan penambahan ruang isolasi yang sebelumnya ditargetkan 50 kamar, sekarang sudah bertambah sekitar 78 kamar.

“Ruang isolasi di Jalan Setiabudi bertambah sekitar 25 kamar. Doakan saja, agar negosiasinya lancar, sehingga bisa memberikan pelayanan kepada masyarakat,” ujar Ema.

Sekda Kota Bandung itu mengatakan, ruang isolasi yang ada sekitar 900 tempat tidur, sudah terisi 90 persen.

Untuk itu, dia berharap pasien tidak bertambah lagi. Dia menekankan masyarakat harus menjalankan protokol kesehatan.

"Jangan lupa pakai masker, mencuci tangan, dan jaga jarak serta tidak berkerumun," ujarnya.

Baca juga: Bukan Pertama Kali Jadi Tersangka, Ini Deretan Kasus yang Menjerat Pimpinan Ormas FPI Rizieq Shihab

Mengenai kemungkinan menggunakan Stadion Gelora Bandung Lautan Api (GBLA) untuk ruang isolasi, Ema mengatakan itu hanya sekadar antisipasi.

Jika di kemudian hari jumlah pasien meningkat, Kota Bandung sudah punya ruang untuk isolasi.

“Jangan sampai ketika suatu hari kita membutuhkan, kita tidak punya tempat isolasi,” tegas Ema.

Ema tetap berharap penambahan ruang isolasi tidak digunakan karena masyarakat sudah sadar tentang bahaya Covid, dan pasien tidak akan bertambah lagi.

Ditemui di tempat yang sama, Wali Kota Bandung, Oded M. Danial, mengatakan penuhnya ruang isolasi di rumah sakit rujukan, yang mayoritas diisi oleh warga luar Kota Bandung, merupakan konsekuensi logis dari sebuah ibu kota provinsi.

“Kita tidak mungkin menolak melayani pasien dari luar Kota Bandung. Karena ini berkaitan dengan nyawa seseorang,” katanya.

Kota Bandung jadi rujukan penanganan Covid-19 di Bandung Raya. Bukan hanya dari Cimahi, Kabupaten Bandung dan Kabupaten Bandung Barat, Oded mengatakan, pasien dari Subang dan Sumedang juga datang ke Kota Bandung. (*)

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved