Produk Pesantren Tetap Eksis ditengah Pandemi, Rp 21 miliar dibukukan Dalam Temu Bisnis OPOP Jabar
Transaksi senilai Rp 21,02 miliar dibukukan dalam kegiatan Temu Bisnis dan Pameran Virtual One Product One Pesantren (OPOP) 2020
Penulis: Muhamad Syarif Abdussalam | Editor: Siti Fatimah
TRIBUNJABAR.ID, BANDUNG - Transaksi senilai Rp 21,02 miliar dibukukan dalam kegiatan Temu Bisnis dan Pameran Virtual One Product One Pesantren (OPOP) 2020 yang digelar Dinas Koperasi dan Usaha Kecil (KUK) Provinsi Jawa Barat di Hotel Papandayan, Kota Bandung, 5-8 Desember 2020.
Temu Bisnis OPOP kali kedua ini mempertemukan antara offtaker, investor, dan mitra usaha pengusaha sukses, untuk bersinergi dan berkolaborasi dengan produk pesantren yang menjadi peserta pameran.
Pameran virtual diikuti oleh 500 pesantren dengan produk berupa makanan, minuman, aksesoris, fashion, kerajinan, produk pertanian dan perkebunan, peternakan, dan berbagai produk unggulan lain.
Baca juga: Warga Panyingkiran Aniaya Tetangga Hingga Sekarat, Gara-gara Istrinya Diselingkuhi Korban
"Sebanyak 1.500-an pesantren di Jawa Barat alhamdulillah sekarang sudah punya bisnis, berhasil selama pandemi, karena dibimbing oleh Pemprov Jabar untuk memulai program wirausaha dan juga go digital," kata Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil seusai kegiatan tersebut, Selasa (8/12).
Gubernur menyatakan sangat bangga dan berharap target pembinaan 5.000 pesantren sampai akhir masa jabatan bisa diwujudkan.
Dengan demikian, pihaknya bisa membuktikan bahwa semangat wirausaha dan digitalisasi tidak hanya milik orang kota, tapi juga milik warga desa, termasuk kalangan pesantren.
Baca juga: Produk Perawatan Wajah Karya Pemuda Sukabumi Tetap Eksis Saat Pandemi, Sudah Tembus Pasar Nasional
"Kami memberikan juga penghargaan tiga pesantren terbaik, yang insya Allah akan go global, jualan sampai ke luar negeri, termasuk selama pandemi Covid-19 kita melakukan pameran online. Jadi pembeli bisa mengklik seolah-olah berada di tempat pameran sehingga bisa melakukan transaksi kepada pesantren," katanya.
OPOP, katanya, baru saja mendapatkan penghargaan sebagai inovasi terbaik Indonesia dari Kementerian PAN RB, sebagai satu-satunya program di bidang kepesantrenan, yang adanya hanya di Jawa Barat.
"Ini menunjukkan kepedulian dari Pemprov Jawa Barat pada kesejahteraan pesantren, termasuk Perda Pesantren sedang kita urus dan mudahan Jawa Barat menjadi provinsi pertama juga yang melahirkan keberpihakan secara struktural terhadap pembangunan sumber daya manusia khususnya di pesantren," katanya.
Baca juga: Bangkit ditengah Pandemi Covid-19, Garut Kembangkan Pariwisata Desa
Visi misi Jawa Barat, katanya, adalah penguatan ekonomi umat.
Mulai dari urusan zakat, wakaf, dan pesantren, ada dalam janji politik dan dalam RPJMD.
Program ini akan disingkronkan dengan program lainnya yang bertujuan membangun perekonomian dan desa.
Dalam kesempatan tersebut, selain Temu Bisnis dan Pameran Virtual OPOP 2020 dilakukan juga penentuan tiga pondok pesantren juara tingkat provinsi.
Tiga pemenang Juara OPOP 2020 setelah melalui penjurian yakni Miftahul Falah dari Kabupaten Karawang dengan produk beras, Pontren Jalalen dari Kabupaten Garut dengan produk peralatan edukasi pendidikan, dan Pesantren Al Isytirok Kabupaten Sukabumi dengan program pembenihan ikan lele.
Baca juga: Tadi Sore Warga Sukabumi Ketakutan Lihat Angin Puting Beliung yang Menerjang, Lari Tunggang Langgang
Kepala Dinas Koperasi dan Usaha Kecil (KUK) Provinsi Jawa Barat, Kusmana Hartadji, Temu Bisnis dan Pameran OPOP berlangsung secara virtual melalui situs opop.jabarprov.go.id. Peserta pameran adalah 500 pontren yang lolos Audisi Tahap I.