Pilkada Kabupaten Bandung
Polresta Bandung Gelar Simulasi Pengamanan Pilkada di Tengah Pandemi Covid, Personel Akan Tes Swab
Jajaran Polresta Bandung gelar simulasi pengamanan Pilkada Kabupaten Bandung 2020 dengan menerapkan protokol kesehatan Covid-19.
Penulis: Lutfi Ahmad Mauludin | Editor: Giri
Laporan Wartawan Tribun Jabar, Lutfi Ahmad Mauludin
TRIBUNJABAR.ID, BANDUNG - Jajaran Polresta Bandung gelar simulasi pengamanan Pilkada Kabupaten Bandung 2020 dengan menerapkan protokol kesehatan Covid-19.
Kapolreta Bandung, Kombes Pol Hendra Kurniawan, memaparkan, Polresta Bandung melaksanakan simulasi atau latihan kegiatan tentang fungsi dan peran petugas kepolisian di TPS.
"Sebab pemilihan di tanggal 9 Desember 2020 itu berbeda dengan sebelumnya. Di mana yang lebih diutamakan adalah aspek kesehatannya, tentu tidak juga mengesampingkan keamanan dan kenyamanannya," ujar Hendra, setelah simulasi, di Mapolresta Bandung, Rabu (2/12/2020).
Hendra memaparkan, aspek kesehatannya diutamakan seperti petugas KPPS, petugas penyelenggara, dan pengamanan, harus menggunakan alat pelindung diri, misal masker, face shield, dan sarung tangan.
"Di TPS tersebut harus ada tempat pencuci tangan, ada pengecekan suhu, kemudian ada bilik khusus manakala ditemukan adanya pemilih yang suhu tubuhnya 37,3 derajat celcius lebih," kata Hendra.
Hendra berharap, petugas-petugas yang melakukan pengamanan di TPS, khususnya dari pihak kepolisian, dapat memahami secara benar dan tepat yang harus dilakukan terkait dengan proses pengamanan pencoblosan pada 9 Desember 2020.
Menurut Hendra, petugas kepolisian yang terlibat dalam pengamanan di TPS sekitar 650 personel. Mereka akan menjalani swab test yang dilakukan Dinas Kesehatan Kabupaten Bandung pada 3 dan 4 Desember.
"Jadi kita pastikan bahwa Pemilu di Kabupaten Bandung harus dalam kondisi sehat," ucapnya.
Jajaran polisi yang melakukan pengawalan tidak dibolehkan memegang alat Pilkada. Hal tersebut, kata Hendra, karena pihaknya sudah sepakat bahwa polisi harus netral.
"Salah satu implementasinya adalah petugas yang menjaga di TPS tidak boleh bersentuhan secara langsung dengan alat alat yang digunakan dalam proses pemilihan tersebut," tuturnya.
Hendra mengatakan, dalam kondisi pandemi seperti sekarang ini, secara nasional ditarget 73 persen pemilih menggunakan hak pilihnya.
"Mudah-mudahan kita dapt mencapai itu, dengan harapan tentu menerapkan protokol kesehatan. Kalau sesuai dengan ketentuan, saya optimis pemilu kita dapat berjalan lancar," ucapnya. (*)