Tiga Rektor di Bandung Tanggapi Soal Kuliah Tatap Muka yang Dibolehkan Menteri Mulai Januari
Mendikbud membolehkan kegiatan belajar tatap muka termasuk kuliah tatap muka untuk kembali digelar mulai Januari 2021.
Penulis: Cipta Permana | Editor: Dedy Herdiana
Laporan Wartawan Tribun Jabar, Cipta Permana
TRIBUNJABAR.ID, BANDUNG - Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud), Nadiem Makarim telah mengumumkan diperbolehkannya kegiatan belajar tatap muka termasuk kuliah tatap muka untuk kembali digelar mulai Januari 2021.
Kebijakan ini, berdasarkan keputusan bersama empat menteri yakni, Menteri Kesehatan, Mendikbud, Menteri Agama, dan Menteri Dalam Negeri.
Menanggapi kabar baik tersebut, Rektor Universitas Pendidikan Indonesia ( Rektor UPI), Prof Dr M Solehuddin MPd MA mengatakan, meskipun pihaknya masih menunggu arahan lebih lanjut dari pernyataan Mendikbud terkait persiapan dan ketentuan belajar tatap muka di masa pandemi Covid-19.
Baca juga: Kuliah Tatap Muka Juga Segera Dibuka Januari 2021, Teknis Perkuliahan Sedang Digodok
Baca juga: Belajar Tatap Muka Digelar Januari 2021, Desy Ratnasari Keselamatan Anak Harus Diutamakan
Meski demikian, pihaknya saat ini akan membahas lebih lanjut terkait beberapa persiapan teknis pelaksanaan bila perkuliahan tatap muka jadi digelar awal tahun nanti
"Kalau Pak Menteri sudah membolehkan, maka nanti kita tindaklanjuti. Yang, pasti kita akan mulai bersiap mulai saat ini meskipun kami belum menentukan kapan mengumumkan kepada para mahasiswa untuk dapat menggelar perkuliahan perdana luring, setelah selama ini perkuliahan hanya digelar secara daring karena pandemi," ujarnya saat dikonfirmasi melalui sambungan telepon, Sabtu (21/11/2020)
Menurutnya, merubah kebiasaan para dosen dan mahasiswa untuk menggelar perkuliahan secara luring dengan tetap disiplin menerapkan protokol kesehatan menjadi fokus dari persiapan yang akan dilakukannya.
Termasuk, menggelar pemeriksan kesehatan melalui rapid dan swab test pun akan menjadi bahasan pihak kampus sebelum membuka kembali kegiatan perkuliahan tatap muka.
Ya nanti kita bicarakan dulu dengan unit terkait keperluan dan kelayakannya seperti apa, tapi kami akan mempersiapkan segala kebutuhan guna menunjang dilaksanakan perkuliahan secara luring ini," ucapnya.
Baca juga: Belajar Tatap Muka Digelar Januari 2021, Bagaimana di Kota Bandung? Ini Kata Wali Kota Oded M Danial
Baca juga: 5 Aturan Pembelajaran Tatap Muka, Mendikbud Nadiem Makarim: Boleh Diadakan, Tapi Tidak Diwajibkan
Sementara itu, Rektor Universitas Islam Bandung ( Rektor Unisba), Prof. Edi Setiadi menanggapi positif rencana kebijakan Mendikbud terkait mengembalikan kegiatan belajar mengajar secara luring.
Menurutnya, keputusan tersebut diambil sebagai bentuk penyegaran dalam memberi semangat baru kepada mahasiswa dan dosen.
"Saya kira kebijakan ini bagus, untuk memberi penyegaran dan semangat baru kepada mahasiswa dan dosen, tapi tetap dengan menerapkan disiplin protokol kesehatan yang ketat karena pandemi covid-19 ini masih ada dan belum berakhir," ujarnya saat dihubungi melalui sambungan telepon, Sabtu (21/11/2020).
Untuk menyambut semangat tersebut, Prof. Edi mengaku pihaknya telah memiliki konsep pelaksanaan dari rencana pembelajaran secara luring, salah satunya dengan konsep hybrid atau konsep campuran antara daring dan luring. Bahkan, menurutnya, bila digelar secara luring, aktivitas perkuliahan tetap akan menerapkan skema 50 persen dari total kapasitas ruang kuliah dan secara bergantian antar fakultas.
"Artinya dalam satu minggu itu tidak diperbolehkan semua fakultas melakukan kuliah tatap muka tapi digilir sesuai kesepakatan," ucapnya
Disinggung terkait pemeriksaan kesehatan covid-19 melalui rapid dan atau sebab tes bagi para tenaga pendidik, dosen, dan mahasiswa, Edi menuturkan, hal tersebut akan dikoordinasikan dengan Dinas Kesehatan dan Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Provinsi Jawa Barat dan Kota Bandung.
Pihaknya pun akan segera melakukan sosialisasi kebijakan Mendikbud, setelah turunnya surat edaran resmi dari Kemendikbud terkait kebijakan dapat digelarnya perkuliahan secara luring
"Saat ini kami masih menunggu surat edaran resmi dari Mendikbud terkait hal ini, untuk segera dapat disosialisasi kepada seluruh sivitas akademika dan warga Unisba, setelah itu baru kita tetapkan kapan waktu yang tepat, mereka dapat mulai kuliah secara luring lagi," katanya.
Baca juga: Pembelajaran Tatap Muka Dimulai Bukan Berarti Kembali ke Sekolah Normal, Ini Maksudnya
Baca juga: Belajar Secara Tatap Muka Diserahkan ke Daerah, KPAI Nilai Menteri Mau Lepas Tanggungjawab
Tanggapan serupa disampaikan oleh, Rektor Institut Teknologi Bandung ( Rektor ITB), Prof. Reini Wirahadikusumah menyampaikan, pihaknya akan melakukan kajian mengenai persoalan kuliah tatap muka di kampus ITB.
"Untuk di ITB masalah tersebut sedang dibahas bersama dengan kawan-kawan Satgas Covid ITB, dan kajiannya hingga saat ini belum keluar," ujarnya saat dikonfirmasi, Sabtu (21/11/2020).
Menurutnya, apabila teknis pelaksanaan kegiatan perkuliahan tatap muka dilakukan seperti kondisi normal atau sebelum adanya pandemik, untuk saat ini dirinya mengaku tidak siap. Namun, kemungkinan besar penerapan relaksasi aktivitas kegiatan dari sivitas akademika di lingkungan kampus tetap akan dilaksanakannya secara bertahap, berdasarkan hasil kajian yang saat ini masih dilakukan.
"Apabila ITB dibuka seperti sebelumnya, tentunya kami tidak siap untuk saat ini Namun sedang dikaji relaksasi kegiatan di kampus secara bertahap," ucapnya.
Prof. Reini menambahkan, meskipun hasil kajian terkait perkuliahan tatap muka dan relaksasi kegiatan di lingkungan kampus ITB rampung, namun untuk pelaksanaannya masih akan mengacu pada aturan surat edaran mengenai Adaptasi Kebiasaan Baru (AKB) di kampus ITB masih berlaku.
"Surat Edaran /SE ITB no 968-2020 yang terkait dengan Perpanjangan Pemberlakuan AKB akan di-update kembali dan akan diumumkan SE yang baru sebelum libur akhir tahun," katanya (Cipta Permana).