Para Kepala Desa Diminta Siapkan Konsep, 2021 Kemenparekraf Gelontorkan Anggaran Desa Wisata

Menjelang tahun 2021, para kepala desa di seluruh tanah air mestinya besiap membuat konsep perencanaan desa wisata

Editor: Ichsan
istimewa
Para Kepala Desa Diminta Siapkan Konsep, 2021 Kemenparekraf Gelontorkan Anggaran Desa Wisata 

TRIBUNJABAR.ID - Menjelang tahun 2021, para kepala desa di seluruh tanah air mestinya besiap membuat konsep perencanaan desa wisata untuk desanya masing-masing.

Pasalnya, Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) RI telah menyiapkan sejumlah anggaran untuk menyokong 'program utuh mendorong percepatan desa wisata di seluruh Indonesia'.

"Sudah ada programnya," kata Ketua Komisi X DPR RI, Syaiful Huda melalui ponselnya, seusai kegiatan yang diselenggarakan Kemenparekraf RI, Akshaya Hotel, Kabupaten Karawang, Jumat 20 November 2020.

Dikatakan, Komisi X sudah bersama Menteri Parekraf Wishnutama sudah berkomitmen bahwa untuk tahun 2021 ada afirmasi khusus untuk program desa wisata tersebut.

Tujuan dari program tersebut, lanjut Huda, sejatinya sebagai bentuk terobosan untuk pengembangan ekonomi baru bagi desa-desa di seluruh Indonesia.

Baca juga: Target Satu Kelompok Petugas Sortir Lipat Surat Suara Pilkada Pangandaran 10 Ribu Lembar Per Hari

"Anak-anak muda yang semula pengangguran, paling tidak bisa menjadi pemandu pariwisata. Ibu-ibu yang biasanya dagang di pasar-pasar tradisional bisa jualan kuliner di desa-desa wisata," ujarnya.

Dengan begitu, agar mendapat dukungan penuh dari Kemenparekraf, sejak saat ini setiap desa harus berinisiatif membuat konsep terbaik desa wisatanya masing-masing.

"Program ini gak mungkin diberikan kepada kepala desa yang belum ada inisiatifnya. Kalau yang sudah kelihatan paling tidak setengahnya mau berkembang, nanti kita intervensi melalui Kemenparekraf," tegasnya.

Mengenai potensi wisatanya, kata Huda, lebih baik mengeksplorasi atau memanfaatkan potensi yang sudah ada di desanya masing-masing.

Ia mencontohkan, jika terdapat makam para wali, desa bersangkutan bisa membangun wisata religi, termasuk juga potensi alam atau pertanian, bisa dikonsep menjadi wisada agro.

"Lalu bikinlah signining (Penanda)-nya, setiap jarak 2 kilometer arah masuk ke gerbang desa itu sudah ada signing, 2 kilometer lagi misalnya dibikin narasi, Anda akan memasuki desa wisata apa, masuk lagi 1 kilometer bikin lagi itu signingnya yang kayak billboard tapi bentuknya bagus," kata Huda.

Menurutnya, tinggal semangat dari para kepala desa serta merespon dengan baik program ini, maka program tersebut akan menjadi sejarah bagi Indonesia.

Baca juga: Kadinkes Kabupaten Cirebon Menduga 8 Guru Terpapar Covid-19 Karena Hal Ini

Lebih jauh lagi, generasi saat ini yang membangun desa wisata akan mewariskan kesejahteraan bagi generasi mendatang.

"Ini sejarah, untuk anak kita, generasi kita mendatang. Inilah yang kita sebut dengan membangun ekosistem industri dan ekonomi kreatif. Dan itu harus diciptakan," katanya.

Huda mengaku yakin, yang bisa menciptakan sebuah sistem ekonomi kreatif adalah desa, karena jika dibangun secara individual, tidak akan mungkin terjadi. Kuncinya, adalah kerja keras.

"Kalau mau capek, itu jelas pasti ada hasilnya. Itu yang disebut dengan destinasi desa wisata," ujarnya.

Sumber: Tribun Jabar
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved