Penanganan Virus Corona
Sehari Ada 22 Kasus Positif Covid-19, Penanganan Covid-19 di Desa Ini Bisa Jadi Contoh
Kasus penularan Covid-19 di Ciamis sudah cukup mengkhawatirkan, emasuki bulan November ini hampir setiap hari terjadi penambahan kasus baru
Penulis: Andri M Dani | Editor: Siti Fatimah
TRIBUNJABAR.ID,CIAMIS – Kasus penularan Covid-19 di Ciamis sudah cukup mengkhawatirkan. Memasuki bulan November ini hampir setiap hari terjadi penambahan kasus baru.
Bahkan hari Minggu (8/11) kasus terkonfirmasi positif Covid-19 di Ciamis bertambah 22 kasus, penambahan kasus terbanyak selama masa pandemi di Ciamis.
Sehari sebelumnya, Sabtu (7/11) ada 11 penambahan kasus baru Covid-19.
Baca juga: Bukan Cuma Penyuluhan, Dosen-dosen Ini Punya Cara Unik Ajak Warga Cegah Covid-19
Dari 27 kecamatan yang ada di Ciamis semuanya sudah terpapar Covid-19. Terbanyak di Kecamatan Ciamis (57 kasus) dan Kecamatan Cijeungjing (34 kasus) serta paling sedikit Kecamatan Cidolog (1 kasus).
“Kasus terbanyak seperti di Kecamatan Ciamis (57 kasus) maupun Cijeungjing (34) kasus merupakan kecamatan dengan jumlah penduduk padat dan tingkat mobilitas penduduknya tinggi. Demikian juga Panjalu maupun Panumbangan,” ujar Kabid Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinkes Ciamis, dr H Bayu Yudiawan M.Kes kepada Tribun Minggu (8/11).
Selama masa pandemi Covid-19 di Ciamis sampai Minggu (8/11) menurut dr Bayu setidaknya ada 6 puskesmas yang tutup sementara karena ada nakesnya yang terkonfirmasi positiv Covid-19 , yakni Puskesmas Panjalu, Pamarican, Panumbangan, Jatinegara, Sukadana dan Puskesmas Baregbeg.
Baca juga: Warga Kota Tasikmalaya Diminta Waspada, Kasus Covid-19 Klaster Keluarga Saat ini Bermunculan
Berikut juga Ruang Mawar RSUD Ciamis sempat ditutup sementara karena ada pasien positif Covid.
Begitu juga Kantor Setda Ciamis, Kantor PN Ciamis juga sempat ditutup sementara karena ada staf yang terkonfirmasi positif Covid-19 .
Dari total 252 pasien akumulasi kasus terkonfirmasi positif Covid-19 sampai Minggu (8/11) kata dr Bayu, jumlah pasien yang meninggal sudah mencapai 12 orang.
Diantaranya di Panjalu, Cijeungjing, Rancah dan Panumbangan masing-masing 2 orang. Berikut Sukadana, Rajadesa, Cihaurbeuti, dan Pamarican masing-masing 1 orang.
Tingkat penularan vorus Corona Covid-19 di Ciamis kata dr Bayu semakin mengkhawatir. Pada hari Minggu (8/11) ada 22 kasus baru Covid-19. Penambahan kasus terbanyak selama masa pandemi Covid-19 di Ciamis.
Baca juga: Penerima Bantuan Produktif Usaha Mikro Akan disurvey, Pelaku Usaha Seperti Ini Tak Dapat Bantuan
Dari22 kasus baru Minggu (8/11) tersebut menurut Kabid P2P Dinkes Ciamis sebagian besar akibat penularan lokal (transmisi lokal), tertular dari anggota keluarga atau tetangga yang terkonfirmasi positif Covid-19.
Seperti 7 kasus baru di Kecamatan Ciamis merupakan kontak erat dari seorang kondektur yang positif Covid-19 yang terjaring saat berobat ke pukesmas Ciamis.
Berikut 6 kasus baru di Rajadesa merupakan anggota keluarga dan tetangga dari pasien kasus positif yang sempat dirawat di RSU Ciamis dan meninggal berapa hari lalu dan 2 kasus baru di Baregbeg merupakan anggota keluarga nakes yang terkonfirmasi positif Covid-19 serta 2 kasus punya riwayat kunjungan berobat ke RSUD.
"Sementara 5 kasus lainnya terjadi secara sporadis, diduga impor dari luar (import case),” katanya.
Baca juga: Pastikan Tak Ada Penerima Fiktif Bantuan BPUM, Ini Kata Dinas KUK Jabar Soal Syarat Penerima Bantuan
Penanganan Covid-19 di Desa Cidolog
Terjadinya penularan lokal (transmisi loka) tersebut menurut dr Bayu, umumnya karena tidak disiplin melakukan protokol kesehatan ketika menjalani isolasi mandiri di rumah masing-masing.
Untuk menekan laju angka penularan Covid-19 di Ciamis kata dr Bayu membutuhkan kesadaran bersama semua pihak untuk menerapkan protokol kesehatan 3 M.
“Seperti awal-awal Covid di bulan Maret dan April lalu. Tingkat kesiapsiagaan, kesadarannya dan disiplinnya tinggi. Kalau abai dan cuek dengan protokol kesehatan, khawatir angka penularan akan terus bertambah,” ujar dr Bayu.
Kesiap sigaan mengantisipasi penularan Covid-19 menurut dr Bayu seharusnya juga berlangsung di setiap desa sesuai dengan surat edaran Kemendes tentang Desa Tanggap Covid-19 yang pembiayaannya dibebankan ke dana desa (DD).
Baca juga: Angka Kumulatif Covid-19 di Kota Bandung Tembus 2 Ribu, Kasus Baru Karena Pelacakan dan Testing
“Dari 258 desa di Ciamis, 40% sudah mendeklarasikan Desa Tangguh Covid. Tetapi sampai sekarang hanya beberapa desa yang benar-benar efektif dalam penanganan Covid di desa masing-masing dengan Desa Tangguh Covid-nya. Baik ketika ada kasus di desa masing-masing atau sebelum ada ,” ucapnya.
Dr Bayu mencontohkan di Cidolog, meski ada satu kasus positif, desa dan masyarakat melakukan upaya-upaya memutus mata rantai penularan Covid-19 serta membantu keluarga yang kasus positif.
Demikian juga seperti di Dusun Pasir Peutuey Desa Pawindan Ciamis, warga bergotong royong membantu keluarga dan pasien terkonfirmasi positif Covid-19 yang sedang menjalani isolasi mandiri.
"Tiap desa diharapkan mengaktifkan Desa Tangguh Covid-19 nya, dan Dinkes siap memfasilitasi. Diharapkan penanganan kasus Covid-19 bermuaranya tidak hanya di Dinkes saja. Tetapi juga perlu peran aktif sektor lainnya," harap dr Bayu.
Baca juga: Pandemi Covid-19, Penggunaan Trend Kosmetik Ikut Berubah, Ini Produk yang Banyak digunakan
Pemerintah lewat Satgas Covid-19 saat ini terus menggencarkan kampanye penyuluhan 3M (Memakai masker, rajin mencuci tangan, dan selalu menjaga jarak).
Kampanye 3M ini terus menerus disosialisasikan supaya masyarakat tidak lupa bahwa penyebaran Covid-19 banyak datang dari pergerakan manusia. Makanya, pelaksanaan 3M harus dijalankan secara ketat.
Tribunjabar.id, grup Tribunnews.com, mengajak seluruh pembaca untuk selalu menerapkan protokol kesehatan dalam setiap kegiatan. Ingat pesan ibu, 3M ( *wajib memakai masker, wajib rajin mencuci tangan, dan wajib selalu menjaga jarak* ).
Bersama-kita lawan virus corona.
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/jabar/foto/bank/originals/program-pengabdian-masyarakat-kesehatan.jpg)