Pengen Hamil Bayi Kembar? Bukan Hanya Genetik, Perhatikan Faktor Lainnya Berikut Ini
kelahiran anak kembar meningkat sekitar 78 persen sejak 1980 dan kenaikan ini disebabkan oleh beberapa faktor yang terlibat
TRIBUNJABAR.ID, BANDUNG - Mungkin ada yang menginginkan anak kembar, apalagi bila anak kembar ini masing-masing berbeda jenis yakni laki-laki dan perempuan.
Punya anak kembar dianggap lucu karena itu beberapa pasangan baru ada yang berharap bisa memiliki anak kembar.
Namun untuk bisa memiliki anak kembar itu tentu harus memperhatikan sejumlah faktor berikut.
Dikutip dari Kontan.Id, menurut beberapa penelitian, kelahiran anak kembar meningkat sekitar 78 persen sejak 1980.
Kenaikan ini disebabkan oleh beberapa faktor yang terlibat.
Faktor-faktor ini dapat Anda pertimbangkan jika ingin hamil anak kembar.
Baca juga: Bisa Terinfeksi Covid-19 di Rumah, Ini Cara Cegah Penyebaran Virus Corona dalam Ruangan
1. Genetika
Anda mungkin pernah mendengar bahwa anak kembar diturunkan oleh keluarga.
Pendapat ini tidak sepenuhnya salah.
Peluang Anda untuk memiliki anak kembar jika ada riwayat kehamilan kembar dalam keluarga Anda, terutama dari pihak ibu.
Dikutip dari Healthline, salah satu alasannya mungkin hiperovulasi. Hiperovulasi merupakan situasi di mana tubuh melepaskan dua atau lebih sel telur selama ovulasi. Hiperovulasi sendiri dapat diturunkan dalam DNA Anda.
Baca juga: Pantas, Kecamatan di Bandung Ini Tak Pernah Masuk 10 Zona Merah, Ternyata Ini Tipsnya
2. Usia
Usia juga diketahui dapat meningkatkan kemungkinan hamil anak kembar.
Dikutip dari Verywell Family, wanita berusia di atas 30 tahun lebih cenderung mengandung anak kembar.
Hal ini terkait dengan kadar hormon perangsang folikel (FSH).
FSH bertanggung jawab atas perkembangan sel telur di dalam ovarium sebelum dilepaskan.
Hormon ini biasanya meningkat seiring bertambahnya usia.
Perubahan hormon yang terjadi saat Anda mendekati menopause dapat mendorong tubuh melepaskan lebih dari satu sel telur selama ovulasi.
Jika dua atau lebih sel telur berhasil dibuahi, Anda mungkin perlu mempersiapkan dua kebutuhan bayi sekaligus.
Baca juga: Diskominfosanditik Kabupaten Sumedang Tambah CCTV untuk Pantau Pelanggar Protokol Kesehatan
3. Tinggi badan
Wanita yang memiliki tinggi badan di atas rata-rata tampaknya cenderung lebih mudah untuk memiliki anak kembar.
Ini mungkin terdengar agak aneh, tetapi para peneliti menguji peran faktor pertumbuhan dengan kemungkinan hamil kembar.
Sebuah studi tahun 2006 menemukan bahwa angka kembar lebih tinggi pada wanita yang memiliki tinggi rata-rata 164,8 cm.
Alasan mengapa hal ini terjadi masih belum terlalu jelas.
Tapi, salah satu teori menyebut bahwa faktor nutrisi yang lebih baik mungkin berpengaruh.
Baca juga: Bukan Cuma Covid-19, Ini Penyakit Lain yang Mengintai Usai Libur Panjang
4. Berat badan
Selain tinggi di atas rata-rata, wanita yang kelebihan berat badan juga memiliki peluang lebih tinggi untuk hamil anak kembar secara alami.
Secara khusus, kemungkinannya paling tinggi jika indeks massa tubuh (BMI) Anda di atas 30.
Di sisi lain, BMI di bawah 18,5 menunjukkan penurunan tingkat memiliki anak kembar.
Ide di balik teori ini kembali ke faktor pertumbuhan mirip insulin dan pengaruhnya terhadap konsepsi.
Meski begitu, jangan sengaja menambah berat badan untuk meningkatkan peluang Anda memiliki anak kembar.
Pasalnya, memiliki BMI di atas 30 juga dapat menempatkan Anda dalam kategori kehamilan berisiko tinggi.
Baca juga: Untuk Ngecas Mobil Listrik, Ridwan Kamil Resmikan SPKLU di Gedung Sate Tanda Konversi BBM ke Listrik
5. Ras
Etnis juga berpengaruh pada kemungkinan hamil anak kembar.
Penelitian menunjukkan, sanita Afrika Amerika memiliki peluang lebih tinggi untuk hamil anak kembar daripada wanita Kaukasia.
Tetapi wanita Asia dan Hispanik memiliki peluang yang lebih rendah untuk memiliki anak kembar dibandingkan kelompok lain.
Konon, wanita Kaukasia di atas usia 35 memiliki tingkat kelipatan orde tinggi tertinggi, yang berarti kembar tiga atau lebih.
6. Pola makan
Satu studi yang diterbitkan dalam The Journal of Reproductive Medicine tahun 2006 menemukan bahwa apa yang Anda makan dapat mempengaruhi hamil anak kembar hingga lima kali lebih mungkin.
Penelitian ini menyebut, wanita yang mengonsumsi produk hewani, terutama produk susu, mungkin mengonsumsi faktor pertumbuhan insulin ekstra.
Itu karena sapi melepaskan hormon ini ke dalam susunya.
Artinya, bila wanita mengonsumsi susu dapat mempengaruhi sistem reproduksinya.
Studi lain yang terbit dalam International Journal of Women's Health pada 2012 menunjukkan bahwa makan banyak ubi dapat meningkatkan kemungkinan memiliki anak kembar.
Nutrisi dapat mendukung hormon yang membantu tubuh melepaskan lebih dari satu sel telur sekaligus.
Baca juga: VIDEO-Wisatawan Berbelanja Oleh-oleh Tape Singkong di Jalan Cibaduyut Raya, Kota Bandung
7. Hamil saat menyusui
Wanita yang hamil saat menyusui lebih cenderung hamil kembar daripada wanita yang tidak.
Memang benar bahwa menyusui juga dapat menekan kesuburan dan mencegah kehamilan, khususnya selama enam bulan pertama bayi jika bayi disusui secara eksklusif.
Namun, sangat mungkin untuk hamil saat menyusui.
Tak hanya itu, peluang hamil kembar pun meningkat.
Selain itu, kehamilan kedua dan seterusnya meningkatkan peluang kehamilan kembar.
Alasannya tidak sepenuhnya jelas, tapi kemungkinan hamil kembar meningkat jika Anda pernah hamil sebelumnya.
