Dedi Mulyadi : Moge Tidak Cocok di Indonesia, Mengapa Begitu? Begini Penjelasan Lengkapnya
Anggota DPR RI yang juga dikenal sebagai seorang budayawan Dedi Mulyadi menilai, motor gede alias moge tidak cocok di Indonesia.
Dody mengatakan, awalnya kasus itu sudah didamaikan secara kekeluargaan pada Jumat (30/10/2020) sore.
Namun ternyata korban kemudian membuat laporan polisi pada malam harinya.
"Kami hanya menindaklanjuti laporan yang dibuat korban ke polres dan sudah kami tindaklanjuti. Pelaku yang terbukti lakukan tindak pidana sebanyak dua orang dan saat ini sudah dilakukan penahanan di rutan polres," kata Dody.
Baca juga: Perlu SKCK untuk Syarat Lamaran Kerja? Buat SKCK Secara Online Saja, Ini Caranya

Dedi Mulyadi Tunjukkan kepada Megawati Sumbangsih Kaum Milenial, Sebut Nama Bintang Emon
Anggota DPR yang juga seorang YouTuber, Dedi Mulyadi mengatakan, setiap generasi pasti memberikan kontribusi bagi bangsanya.
Kontribusi itu bisa berbentuk karya nyata seperti penemuan, kewirausahaan dan juga dalam bidang keilmuwan.
Hal itu disampaikan Dedi untuk merespons pernyataan Ketua Umum PDI-P Megawati Soekarnoputri terkait sumbangsih kaum milenial bagi bangsa dan negara.
Sebelumnya, Megawati mempertanyakan sumbangsih kaum milenial kepada bangsa dan negara.
Ia melihat bahwa generasi milenial hanya bisa berunjuk rasa, seperti demonstrasi penolakan terhadap UU Cipta Kerja.
"Apa sumbangsih kalian terhadap bangsa dan negara ini? Masa hanya demo saja," kata Megawati.
Baca juga: Ramalan Bintang 31 Oktober 2020 Zodiak Cinta: Libra Atur Jadwa Liburan Romantis , Leo Jomblo Kecewa

Menurut Dedi, bentuk kreativitas lain pada zaman teknologi digital dan internet itu adalah bidang otokritik dalam setiap episode zaman.
Ia menilai, kreativitas dalam bentuk otokritik juga merupakan bagian dari kontribusi bangsa.
"Salah satu hal menarik pada zaman sekarang ini adalah model oposisi kreatif gaya Bintang Emon. Kalimatnya pendek, cukup mengena dan menjadi viral. Itu salah satu model oposisi kreatif," kata Dedi melalui ponselnya, Jumat (30/10/2020).
Dedi mengatakan, kritik dengan gaya kreatif model Bintang Emon itu patut diapresiasi. Terlepas setuju atau tidak atas isi dari konten itu.
"Kita patut apresiasi walaupun barangkali kita keberatan isinya, tapi dari sisi aspek dia (Bintang Emon) mengelola konten kita hargai," kata wakil ketua Komisi IV ini.