Bodebek Prioritas Dapat Vaksin Tipe 1 di Jabar, Hanya untuk Usia 18-59 Tahun, Ini Penjelasan Emil

Vaksin Covid-19 tipe 1 yang didatangkan dari luar negeri tengah dikaji keamanannya oleh BPOM dan kehalalannya oleh MUI.

Penulis: Muhamad Syarif Abdussalam | Editor: Giri
nikkei
Ilustrasi vaksin Covid-19 

Dengan begitu, manfaat vaksin sudah dikaji secara mendalam dan tidak perlu diragukan lagi. Ia mengatakan, Wakil Presiden KH Ma'ruf Amin yang juga Ketua Umum MUI telah menyatakan bahwa para ulama terlibat aktif dalam persiapan ini.

"Menurut Wapres demi kemaslahatan bersama, vaksin teraman dan terbaik akan direkomendasikan ulama dan umara untuk melindungi masyarakat," lanjut Reisa.

Lalu BPOM sendiri telah mempersiapkan persetujuan penggunaan dalam keadaan darurat atau emergency use of authorization.

Juga BPOM memantau langsung lokasi uji klini Bio Farma yang ditempatkan di Universitas Padjajaran di Kota Bandung.

Bahkan juga melakukan pemantauan langsung fasilitas-fasilitas pengembangan vaksin yang dimiliki negara-negara lain.

Tak hanya itu, Reisa menambahkan, PT Bio Farma yang merupakan produsen vaksin, terpilih menjadi salah satu produsen untuk Coalition for Epidemic Preparedness Innovation (CEPI). Hal itu menyatakan bahwa BUMN tersebut siap memproduksi obat Covid-19 yang teruji di tingkat dunia.

Karenanya tak heran vaksin-vaksin produksi Bio Farma selama ini telah digunakan di lebih dari 100 negara terutama negara muslim.

Menurut Reisa, PT Bio Farma juga menjadi center of excellence untuk vaksin dan bio teknologi di negara-negara yang tergabung dalam Organisasi Konferensi Islam (OKI).

Dalam memenuhi kebutuhan vaksin dalam negeri, Reisa menyebut ada tiga cara yang dilakukan pemerintah.

Pertama, mengembangkan vaksin Covid-19 Merah Putih dan kerja sama PT Bio Farma dengan Sinovac asal Cina.

Cara kedua, Indonesia telah mendapat komitmen dari empat kandidat vaksin yaitu Astrazeneka, Simovac, Cansino, dan Sinopharm dalam pembelian vaksin luar negeri.

"Setelah vaksin-vaksin itu disetujui WHO, maka vaksin itu akan diproduksi dan tiba di Indonesia secara bertahap," ucapnya.

Cara ketiga, pemerintah menggandeng lembaga internasional yaitu CEPI dan Gavi Alliance untuk mendapat akses vaksin dalam kerangka kerja sama multilateral dan skema ini melibatkan WHO dan Unicef mulai dari pengembangan, distribusi, dan pelaksaanaan vaksinasi nantinya.

"Vaksinasi merupakan upaya pemberian kekebalan tubuh untuk melawan virus yang sudah dikenali. Yang manjur untuk mengendalikan wabah, bahkan memberantas dan menghilangkan wabah dan penyakit di dunia. Seperti cacar dan polio. Vaksin adalah pelengkap dan datang secara bertahap, serta digunakan sesuai skala prioritas. Namun kita tidak boleh lengah dan menurunkan disiplin 3M (memakai masker, menjaga jarak dan mencuci tangan," pesan Reisa. (*)

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved