Curhat TKW Bunuh Majikan di Singapura, Dampak Sering Diperkosa Kakak, Benturkan Kepala ke Dinding

Daryati, TKW yang bunuh majikan di Singapura, ungkap isi hati padahakim. Mengaku kerap benturkan kepala ke dinding, dampak psikis diperkosa kakak.

Editor: Adi Sasono
TRIBUNBATAM.ID
Rumah Ny Seow dibersihkan setelah kejadian pembunuhan. Inset: Daryati (kiri) dan Ny Seow (kanan). Dalam sidang terakhir, Daryati mengungkapkan sisi gelap kehidupannya, antara lain kerap diperkosa kakaknya saat masih remaja. 

Catatan harian 12 Mei 2016 itu berbunyi, "Aku harus berani, meski nyawa jadi taruhannya. Aku siap menghadapi semua risiko/konsekuensinya, apapun risikonya harus diterima. Keluarga majikan lah incaranku.. MATI!!!"

Semua pengakuan itu disampaikan Daryati sebagai upaya untuk mengurangi beratnya hukuman.

Mengutip The Times, sebelumnya, Daryati dituntut hukuman mati berdasarkan pasal 300(a) UU Pidana.

Namun, pada April 2020, jaksa mengubah pasal menjadi Pasal 300 (c) dengan hukuman seumur hidup atau hukuman mati. Dalam sidang waktu itu, tidak ada desakan untuk menjatuhkan hukuman mati.

Keringanan dakwaan itu didapat Daryati setelah ia mengaku bersalah mengakui semua bukti yang digelar selama sidang.

Namun bulan lalu, Daryati berubah pikiran lagi, ia mencabut pengakuan bersalah dengan harapan mendapatkan keringanan hukuman dengan mengandalkan bukti bukti psikiatri.

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved