Asep Terbangun Mendengar Gemuruh dan Bergetar Seperti Gempa, Langsung Keluar Bersama Anak dan Istri

Keduanya langsung menggendong kedua anak mereka yang masih tidur untuk dibawa ke luar.

Penulis: Firman Suryaman | Editor: Agung Yulianto Wibowo
Tribun Jabar/Firman Suryaman
Sebuah alat berat masih berupaya menyingkirkan material longsor di Kampung Cikidang, Desa Kawitan, Kecamatan Salopa, Kabupaten Tasikmalaya, Selasa (13/10/2020). 

Sebelumnya, Wakil Gubernur Jabar, Uu Ruzhanul Ulum, mengatakan, Kabupaten Tasikmalaya termasuk wilayah rawan bencana, terutama karena banyak memiliki tebing curam.

Kondisi seperti itu diperparah dengan berdirinya permukiman warga di daerah-daerah rawan bencana tersebut. Karenanya, saat bencana longsor terjadi, kerap disertai dengan kerusakan rumah bahkan menimbulkan korban jiwa.

"Seperti musibah longsor yang terjadi di Kampung Anteg Hilir, Desa Malatisuka, Kecamatan Gunungtanjung, seorang warga tewas tertimbun," kata Uu, seusai melayat korban tewas, Abdul Rohman (83), di Kampung Anteg Hilir, Senin (12/10) sore.

Saat melayat ke rumah duka Uu memberikan santunan. Rumah korban berdiri di lahan rawan bencana karena di belakangnya terdapat sebuah tebing curam yang kemudian longsor.

Ua juga sempat menyerahkan bantuan logistik di sejumlah titik bencana yang dikunjunginya di wilayah Kabupaten Tasikmalaya.

Uu menjelaskan, awalnya kawasan perbukitan dipenuhi pepohonan. Kemudian dibangun sebuah rumah. Seiring berjalan waktu, rumah makin banyak berdiri di kawasan rawan longsor itu.

"Akhirnya jika ada hujan berkepanjangan, tebing tak kuat menahan beban dan akhirnya muncul bencana longsor," kata Uu.

Uu mengimbau warga harus mulai sadar bencana. Para generasi saat ini sudah harus berfikir dua kali jika hendak membangun rumah di daerah rawan longsor.

(firman suryaman)

Sumber: Tribun Jabar
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved