Orang Kontak Erat dengan Jenazah Covid-19 Dijemput Paksa di RSUD Majalaya Di-swab, Ini Hasilnya

Sebanyak 15 orang terindikasi kontak erat dengan jenazah positif Covid-19 yang dijemput paksa oleh keluarganya dari RSUD Majalaya.

Penulis: Lutfi Ahmad Mauludin | Editor: Giri
pixabay/pete linforth
Ilustrasi 

Laproan Wartawan Tribun Jabar, Lutfi Ahmad Mauludin

TRIBUNJABAR.ID, BANDUNG - Sebanyak 15 orang terindikasi kontak erat dengan jenazah positif Covid-19 yang dijemput paksa oleh keluarganya dari RSUD Majalaya, Paseh, Kabupaten Bandung, beberapa hari lalu.

Itu berdasarkan tracking, tracing, dan testing yang dilakukan tim kesehatan Dinas Kesehatan Kabupaten Bandung.

"Hasilnya delapan orang telah keluar, negatif (Covid-19) hasil swab-nya, yang tujuh masih menunggu proses, belum ada hasil (swab-nya)," ujar Juru Bicara Gugus Tugas Penanganan Covid-19 Kabupaten Bandung, Yudi Abdurrahman, saat dihubungi Tribun, Minggu (11/10/2020).

Yudi memaparkan, supaya peristiwa serupa tak terjadi lagi, aparat kewilayahan baik di kecamatan, desa, juga unsur muspika, termasuk para tokoh masyarakat yang berpengaruh, seperti ketua RW, ketua RT, agar bisa menyampaikan penerapan protokol kesehatan Covid-19.

"Tidak saja memakai masker, menjaga jarak, dan mencuci tangan. Tidak hanya itu. Tapi percayakan penanganan jenazah, yakin dilakukan sesuai dengan kondisinya," kata Yudi.

Yudi mengatakan, kalau memang ada indikasi (Covid-19), diimbau kepada masyarakat untuk hati-hati, kalau normal tak jadi masalah.

"Artinya ikuti saja arahan-arahan dari tenaga medis, kami juga minta dukungannya di masyarakat, kepada para tokoh untuk mengedukasi warga di sekitarnya," ucapnya.

Penjemputan paksa jenazah pasien Covid-19 di RSUD Majalaya, terjadi apda Minggu (4/10/2020) malam.

Kapolsek Paseh, Iptu Thomas Budiono, mengatakan, hal tersebut terjadi karena hasil pemeriksaan pasien terkait Covid-19 pada saat itu belum ada.

"Jadi nyangkanya itu, ini mah akal-akalan rumah sakit untuk menarik anggaran dan lainnya," ujar Thomas, Senin (5/10/2020).

Thomas mengatakan, mediasi sudah dilakukan oleh pihak rumah sakit dengan keluarga pasien.

Ternyata ada yang datang dari keluarga dan kerabat almarhum ingin dikuburkan seperti biasa, tak menggunakan protokol kesehatan Covid-19.

"Yang datang (untuk menjemput jenazah) sekitar 75 orang," kata Thomas.

Thomas mengatakan, pihak keluarga berdatangan ke RS sekitar pukul 11.45 dan jenazahnya dibawa sekitar pukul 00. 15 WIB.

Halaman
12
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved