Wabah Virus Corona
Jenderal Mantan Kopassus Minta BPOM-MUI Cek Kehalalan Vaksin Covid-19, Simulasi di Puskesmas Jabar
Sebelum vaksin Covid-19 diproduksi massal, Ketua Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19 Doni Monardo minta BPOM dan MUI cek kehalalan vaksin itu.
TRIBUNJABAR.ID - Uji klinis vaksin Covid-19 sudah dilakukan. Dalam waktu dekat vaksin Covid-19 akan diproduksi massal.
Sebelum vaksin Covid-19 diproduksi massal dan disuntikkan ke masyarakat, Ketua Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19 Doni Monardo minta BPOM dan MUI memeriksa kehalalan vaksin tersebut.
Setelah dipastikan vaksin Covid-19 halal, MUI bisa segera menerbitkan sertifikat halal untuk memastikan status tersebut.
"Setelah dicek kehalalannya maka BPOM bisa berkoordinasi dengan MUI untuk memberikan sertifikasi halal," kata Doni Monardo yang mantan Danjen Kopassus, sebagaimana dikutip dari siaran pers di laman resmi Kementerian Koordinator Kemaritiman dan Investasi, Kamis (1/9/2020).
Doni mengatakan, untuk menyiapkan program vaksinasi yang segera dilaksanakan, Kementerian Kesehatan telah menyusun beberapa langkah dalam kesiapan fasilitas kesehatan di Indonesia.
Sejak Senin (28/9/2020), telah dilaksanakan pelatihan kepada tenaga kesehatan mengenai tata cara vaksinasi Covid-19 ini.
• Bandung Pertimbangkan Mini Lockdown, Kapan Diterapkan?
Selain itu, telah disiapkan dua puskesmas yang akan menjadi tempat simulasi, yaitu Puskesmas Abiansemal di Kabupaten Badung, Denpasar serta Puskesmas Tanah Sereal di Kota Bogor, Jawa Barat.
Sementara itu, Menteri Koordinator Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan, saat ini keberadaan vaksin menjadi hal yang sangat penting bagi masyarakat.
Oleh karena itu, pemerintah berupaya terus menyiapkan teknis vaksinansi, seperti melengkapi logistik, menetapkan target penerima, serta mekanisme penyuntikan vaksin.
Luhut pun meminta kepada Menteri Kesehatan, Menteri Luar Negeri, Kepala BPOM, Kepala BNPB, dan Wakil Menteri BUMN sebagai peserta rapat untuk terus berkoordinasi dengan baik dalam penyediaan vaksinasi ini.
“Koordinasi harus terus kita jaga dengan baik, agar vaksinasi dapat segera kita laksanakan di Indonesia. Narasi simulasi vaksinasi ini akan dibuat oleh Kemenkes, yang nantinya akan dilengkapi oleh pihak terkait agar vaksinasi dapat berjalan dengan baik dan lancar,” kata Luhut.
Sebelumnya, Menteri Kesehatan (Menkes) Terawan Agus Putranto mengatakan, ada dua kelompok masyarakat yang akan menjadi prioritas untuk mendapatkan vaksin Covid-19.
• Beras Plastik Misterius, Kasus di Cianjur Belum Tuntas, Muncul Lagi di Purwakarta
Dua kelompok itu adalah tenaga medis dan pekerja berusia 18 - 59 tahun.
Hal itu disampaikan Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto dalam rapat koordinasi persiapan program vaksinasi yang dipimpin oleh Menko Maritim dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan, Rabu (30/9/2020).
"Prioritas vaksin akan diberikan kepada garda terdepan yaitu seluruh tenaga medis dan seluruh masyarakat yang bekerja pada fasilitas medis," ujar Terawan sebagaimana dilansir dari Antara, Kamis (1/10/2020).