Narapidana Kasus Korupsi dan Umum Belajar Bikin Roti dan Susu Kedelai di Lapas Sukamiskin

Sejumlah narapidana kasus korupsi dan pidana umum di Lapas Sukamiskin Bandung kini jadi koki pembuat roti dan kedelai.

Penulis: Mega Nugraha | Editor: Ichsan
tribunjabar/mega nugraha
Narapidana Kasus Korupsi dan Umum Belajar Bikin Roti dan Susu Kedelai di Lapas Sukamiskin 

Laporan Wartawan Tribun Jabar, Mega Nugraha

TRIBUNJABAR.ID, BANDUNG - ‎Sejumlah narapidana kasus korupsi dan pidana umum di Lapas Sukamiskin Bandung kini jadi koki pembuat roti dan kedelai. Profesi baru itu sudah mulai berjalan sejak dua bulan terakhir.

Pantauan Tribun, dua ruangan di area Lapas Sukamiskin disulap jadi tempat pembuatan roti dan susu kedelai.

Satu ruangan mempekerjakan enam orang. Salah satunya Nandang (45), narapidana pidana umum yang menjalani pidana penjara selama 1 tahun. Dia sudah di Lapas Sukamiskin sejak sebulan lebih.

"Saya belajarnya kurang lebih sebulan. Terus sejak Agustus kemarin jadi bikin roti, sudah bisa bikin roti pisang dan cokelat," ucap Nandang di Lapas Sukamiskin, Jalan AH Nasution Bandung, Senin (28/9/2020).

Ridwan Kamil Sebut Meski Pandemi Covid-19, Ekspor Jabar Masih Tertinggi se-Indonesia

Ada juga Feri Santoso (40), eks ASN BPBD Pemkot Bekasi yang dipidana penjara selama 4 tahun karena kasus korupsi. Dia tampak sedang sibuk membuat roti isi pisang.

Celemek, sarung tangan dan topi koki terpasang. Dia tampak sibuk melumuri adonan roti isi pisang. Sejak Agustus, dia dilatih membuat roti dan kedelai.

"‎Saya di ASN di Kota Bekasi, BPBD. Masuk sini karena tipikor, 4, 5 tahun. Awalnya tidak punya basic membuat roti. Tapi diajak latihan buat roti dan akhirnya bisa," kata dia.

Dia mengaku bangga bisa punya keahlian membuat roti selama di Lapas Sukamiskin. Keahlian itu jadi bekal saat dia keluar dari Lapas Sukamiskin. Sehari, dia bisa bikin roti tawar, roti pisang dan cokelat.

"Jadi sehari disini itu, dari jam 8.00 sampai jam 17.00‎. Sehari bisa buat sampai lebih dari 100 roti. Dengan keahlian buat bekal nanti keluar, apalagi selama ini saya belum bisa masak kaya gini," ucap Feri.

Pria Ini Melamar Jadi Pencuci Piring, Dia Tertawa, Ternyata Sudah Ada 6.000-an Pendaftar

Roti yang mereka buat ini sudah punya merk bernama Bread Poin. Dikelola oleh Iing Kansil (46). Ia mengaku berinisiatif untuk melatih narapidana supaya punya bekal keahlian kuliner yang di luar penjara, sangat dibutuhkan.

"Jadi yang dibuat itu ada roti Ambon, roti pisang sama roti coklat. ‎Jadi disini kami melatih dulu siapa saja yang bisa. Nah setelah teori, langsung praktek. Tujuannya sih supaya setelah mereka keluar bisa mandiri," ucap dia.

Dalam sehari, kata dia, roti yang dibuat mencapai 500-an bungkus. Untuk kedelai, sehari bisa sampai 100 botol isi 250 mili.

"Mereka cepat sekali belajarnya. Dikasih pelatihan selama kurang dari sebulan, praktek langsung bisa. Nah untuk bahan bakunya dari Indonesia," ucap Iing Kansil.

Kepala Lapas Sukamiskin Bandung, Thurman Hutapea menerangkan keahlian narapidana membuat roti dan susu kedelai ini merupakan program pembinaan kemasyarakatan di Lapas Sukamiskin.

Halaman
12
Sumber: Tribun Jabar
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved