Gatot Nurmantyo Rela Mati-matian, Yakini Ada PKI, RUU HIP Disahkan Bakal Ada Pertumpahan Darah
Jenderal mantan Panglima TNI, Gatot Nurmantyo meyakini di Indonesia ada PKI gaya baru. Dia rela mati-matian bela NKRI.
Jenderal mantan Panglima TNI, Gatot Nurmantyo meyakini di Indonesia ada PKI gaya baru.
Makanya, dia bangkit bersama Koalisi Aksi Menyelamatkan Indonesia (KAMI) bareng Din Syamsuddin.
Dia mengaku pernah bersumpah di atas Al Quran untuk menjaga NKRI.
Gatot Nurmantyo meyakini jika RUU HIP disahkan jadi undang-undang, akan terjadi pertumpahan darah.
//
TRIBUNJABAR.ID - Mantan Panglima TNI Jenderal (Purn) Gatot Nurmantyo mengungkapkan alasannya bergabung dengan Koalisi Aksi Menyelematkan Indonesia (KAMI) yang dimotori oleh Din Syamsuddin.
Salah satunya karena dia tidak ingin Pancasila diganti lewat kebangkitan Partai Komunis Indonesia atau PKI gaya baru. Karena itu, dia mengaku bangkit untuk melawan hal tersebut.
• Gatot Nurmatyo Merasa Dicopot Gara-gara Nobar Film G30S PKI, Mantan Petinggi Gerindra Bela Jokowi
"Saya bergabung dan bangkit bersama-sama KAMI untuk menjaga jangan sampai Pancasila diganti," kata Gatot Nurmantyo dikutip dari kanal Youtube Hersubeno Arief pada Jumat (25/9/2020).
Selain PKI gaya baru, Gatot Nurmantyo mengingatkan soal Rancangan undang-undang Haluan Ideologi Pancasila (RUU HIP) yang dianggapnya sangat berbahaya.
Menurut dia, jangan sampai RUU HIP dibahas dan ditetapkan sebagai Undang-undang.
Pasalnya, kata dia, itu akan membahayakan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).
Gatot menilai jika sampai RUU HIP disahkan menjadi undang-undang, bukan tidak mungkin bakal terjadi pertumpahan darah.
"Saya yakin peristiwa kelam akan berulang apabila RUU HIP ini diketok menjadi UU," kata Gatot Nurmantyo.
"Saya tidak bisa membayangkan bagaimana pertumpahan darah akan terjadi."
Karena itu, Gatot rela mati-matian dan menyatakan dirinya konsisten menjaga NKRI berdasarkan Pancasila dan UUD 1945.
