Ingin Usaha Makanan? Yuk Kenali Lagi Bahan Pengawet yang Aman Maupun yang Bahaya Bagi Kesehatan
Beberapa BTP aman dikonsumsi, terutama jika penggunaannya dalam batas aman yang dianjurkan
Tubuh pun bisa memproduksinya sendiri. Nitrit dan nitrat berguna untuk mencegah pertumbuhan bakteri berbahaya, menambah rasa asin pada makanan, serta memberi warna merah pada daging.
Makanya, kedua bahan ini sering ditambahkan ke dalam daging olahan, seperti sosis dan ham.
5. Nisin
Nisin sendiri merupakan bahan pengawet buatan yang dihasilkan dari bakteri asam laktat bernama Lactococcus lactis.
Nisin dikatakan mampu melawan berbagai jenis bakteri gram positif dan spora.
Pengawet makanan tersebut banyak digunakan pada produk maknan kalengan, susu, keju, yogurt, roti, makanan kaleng, daging, ikan, saus salad, serta minuman beralkohol.
Selain kelima bahan di atas, sejumlah zat di bawah ini pun diizinkan untuk ditambahkan ke dalam makanan, antara lain:
Etil para-hidroksibenzoat (Ethyl para-hydroxybenzoate)
Metil para-hidroksibenzoat (Methyl para-hydroxybenzoate)
Asam propionat dan garamnya (Propionic acid and its salts)
Lisozim hidroklorida (Lysozyme hydrochloride)
Jenis pengawet makanan yang sebaiknya dihindari
Prinsipnya, bahan-bahan yang sudah disebutkan di atas aman digunakan jika mengikuti batasan yang dianjurkan BPOM.
Ini berarti, penggunaan bahan pengawet yang melebihi batas aman dinilai berbahaya bagi kesehatan. Lain halnya dengan jenis pengawet di bawah ini yang memang dilarang untuk ditambahkan ke dalam makanan.
1. Asam borat (boraks)