Ingin Usaha Makanan? Yuk Kenali Lagi Bahan Pengawet yang Aman Maupun yang Bahaya Bagi Kesehatan

Beberapa BTP aman dikonsumsi, terutama jika penggunaannya dalam batas aman yang dianjurkan

Editor: Siti Fatimah
TRIBUN JABAR/GANI KURNIAWAN
ilustrasi- BAHAN PENGAWET MAKANAN - Petugas dari Balai POM Jabar dan Dinas Ketahanan Pangan Kota Bandung menemukan kandungan formalin saat dilakukan pengujian identifikasi lapangan pada produk teri medan yang dijual di salah satu pusat perbelanjaan di Kota Bandung, Rabu (17/7/2013). Kegiatan inspeksi mendadak (sidak) yang dilakukan gabungan bersama dengan Dinas UKM dan Indag Kota Bandung, PD Pasar Kota Bandung, Dinas Kesehatan Kota Bandung, Badan Pengaduan Sengketa Konsumen (BPSK) Kota Bandung, dan pihak terkait lainnya menemukan sejumlah produk makanan yang mengandung bahan pengawet, diantaranya kerupuk mengandung pewarna kimia radomin, mi basah mengandung formalin, beras mengandung pemutih klorin, sekoteng warna-warni mengandung radomin, dan yang lainnya yang ditemukan di sejumlah pasar tradisional dan modern yang didatangi. 

Dari pengetahuan inilah muncul upaya pengawetan makanan guna memperpanjang daya simpannya.

Hal tersebut dilakukan dengan menurunkan kadar air makanan melalui proses pengeringan, pemberian senyawa pengikat air, dan membunuh mikroba perusak pangan.

Contoh bahan pengawet makanan adalah natrium klorida alias garam, gula atau sukrosa, serta cuka.

Pertanyaannya adalah, apakah proses pengawetan dan bahan pengawet yang ditambahkan ini aman untuk dikonsumsi?

Mengenal macam-macam pengawet makanan

Dilansir dari Peraturan Kepala BPOM RI No. 36 tahun 2013, beberapa jenis bahan pengawet makanan yang diizinkan untuk digunakan dalam makanan adalah:

1. Asam sorbat dan garamnya (Sorbic acid and its salts)

Bahan ini sering digunakan untuk mengawetkan wine, keju, roti, kue, serta daging. Zat asam sorbat terbilang efektif dalam mencegah pertumbuhan jamur pada makanan.

2. Asam benzoat dan garamnya (Benzoic acid and its salts)

Natrium benzoat adalah bentuk asam benzoat yang paling banyak digunakan. Senyawa ini dipakai untuk menghambat pembusukan pada makanan asam seperti soda, jus lemon kemasan, saus salad, kecap, dan bumbu lainnya.

3. Sulfit atau sulfur dioksida

BTP pengawet satu ini dapat mencegah pertumbuhan mikroorganisme pada daging, buah-buahan, jus buah, sayur, sirup, wine, dan selai.

Selain itu, sulfit pun mampu membantu mempertahankan warna makanan. Sulfit memiliki nama lain, yakni potassium bisulfite dan metabisulfite.

4. Nitrit dan nitrat

Secara alami, keduanya dapat Anda temukan pada sayur.

Halaman
1234
Sumber: Tribun Jabar
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved