HEBOH Bandara Husein Sastranegara Akan Berubah Status, Pelaku Usaha Wisata di Bandung Resah

Pelaku usaha pariwisata di Kota Bandung harap-harap cemas dengan rencana pemerintah mengubah status Bandara Husein Sastranegara jadi bandara domestik

Penulis: Mega Nugraha | Editor: Dedy Herdiana
Tribun Jabar/Ery Chandra
ILUSTRASI - Suasana di landas pacu Bandara Husein Sastranegara, Kota Bandung. 

Di pasar yang didominasi menjual pakaian ini, kata dia, pedagang biasa menerima pembayaran dalam mata uang Ringgit. Bahkan, kata dia, banyak pejabat pemerintah di Malaysia yang belanja di pasar itu.

"Sebagai pedagang dan ketua Perhimpunan Pedagang Pasar Baru, saya sangat menyesalkan dan jangan sampai terjadi lah penutupan penerbangan internasional dari danke Bandung. Kota Bandung inikan tidak punya sawah, hutan , laut, jadi mengandalkan jasa," ujar Iwan via ponselnya.

Pesawat Bermesin Jet ke Luar Pulau dari Husein Hanya Sementara, Demi Pulihkan Ekonomi dan Pariwisata

Kata dia, wisatawan asing yang datang ke Kota Bandung itu didominasi warga Malaysia, Singapura dan Brunei Darussalam dengan penerbangan langsung ke Bandara Husein Sastranegara. Mereka umumnya belanja pakaian dan mengunjungi wisata alam.

"Kalau Bandara Husein jadi domestik, otomatis tidak akan ada penerbangan ke Bandung dari Malaysia, Singapura dan Brunei Darussalam. ‎Artinya, wisatawan ke Bandung untuk belanja dan wisata bakal berkurang. Akan berdampak bukan ke Pasar Baru saja, tapi ke dunia pariwisata di Bandung. Wisatawan yang biasanya belanja ke Pasar Baru, bakal pindah ke Tanah Abang, Jakarta atau ke Medan," ucap dia.

Penerbangan Pesawat Jet Hadir di Bandara Husein Sastranegara Kamis, Dulu Pernah Ada Tapi Dialihkan

Data Badan Pusat Statistik (BPS) menyebut, kunjungan wisatawan asing ke Jabar semester I 2020 atau Januari - Juni hanya mencapai 30.230 orang. Atau menurun sebanyak 75.849 orang pada periode yang sama di tahun lalu. Penurunan itu imbas pandemi Covid 1.

"Kami menolak jika Bandara Husein Sastranegara hanya jadi bandara domestik saja karena itu akan merugikan pelaku usaha wisata di Kota Bandung," ucap Iwan.

Gubernur Jabar Ridwan Kamil di Mapolda Jabar, Kamis (3/9/2020) saat ditanya tanggapannya soal Bandara Husein Sastranegara yang hanya akan melayani domestik, mengatakan pihaknya akan mengikuti rencana pemerintah pusat.

"Soal itu, saya kira kami akan ikuti rencana pemerintah pusat saja dulu," ucap Emil, sapaan akrabnya.

Ia mengaku sekarang ini masih fokus dalam menanggulangi pandemi Covid 19.

Sejalan Arahan Presiden

Kepala Dinas Perhubungan Jabar Heri Antasari menambahkan, wacana mengurangi jumlah bandara internasional di Indonesia ini sebelumnya disampaikan Presiden Joko Widodo pada 6 Agustus 2020 saat memberikan arahan dalam rapat terbatas kepada Kementerian Perhubungan.

Jokowi melihat bahwa Indonesia memiliki terlalu banyak bandara internasional yang berjumlah 30 unit di seantero negeri.

Dia mengarahkan agar jumlah itu dipertimbangkan kembali agar tercipta efisiensi di sektor penerbangan.

Adapun delapan bandara internasional yang statusnya diubah jadi domestik di Indonesia yakni Bandara Maimun Salah di Sabang, Bandara RH Fisabilillah di Tanjung Pinang, Bandara Radin Inten II Lampung, Pattimura Ambon, Frans Kaisiepo di Biak. Bandara Banyuwangi di Banyuwangi, Bandara Husein Sastranegara Bandung dan Bandara Mopah, Merauke.

Sumber: Tribun Jabar
Halaman 2 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved