Terungkap, Motif ODGJ di Sukamaju Kaler Mengamuk dan Bunuh Tetangga, Korban Pernah Merukyah
Diberitakan sebelumnya, UW yang diduga menderita gangguan jiwa sejak tujuh tahun lalu, tiba-tiba mengamuk, Rabu (2/9) malam.
Penulis: Firman Wijaksana | Editor: Ravianto
"Jadi begitu melihat UW mengamuk sambil bawa pisau, Dede bermaksud menenangkan UW sekaligus melindungi ibunya. Tapi ia sendiri jadi korban," kata Dudung salah seorang tetangga, Kamis (3/9).
Diberitakan sebelumnya, UW tiba-tiba saja mengamuk sambil membawa pisau di rumah Siti di Kampung Babakan Peuteuy, Kelurahan Sukamaju Kaler, Kecamatan Indihiang, Kota Tasikmalaya, Rabu (2/9) malam.
Akibat peristiwa itu, Dede meninggal dunia dengan luka di ulu hati. Ia sempat mendapat perawatan intensif di RS Permata Bunda.
Sedangkan Siti masih dalam perawatan.
Belakangan warga setempat mengungkapkan, UW dikenal menderita gangguan jiwa sejak tujuh tahun lalu.
Namun selama ini tak pernah berulah. Saat ia ditangkap, sempat memgaku mendapat bisikan gaib untuk membunuh keluarga Siti.
Kasatreskrim, AKP Yusuf Ruhiman, menyatakan, UW sudah diamankan, berikut barang bukti sebilah pisau dapur yang sudah lusuh.
"Ihwal UW yang dikabarkan menderiga gangguan jiwa, kami akan mendatangkan saksi ahli di bidangnya," ujar Yusuf. Namun ia mengakui saat pemeriksaan, UW kerap ngelantur.
Sebelumnya Tak Pernah Berulah
Warga Kampung Babakan Peuteuy, Kelurahan Sukamaju Kaler, Kecamatan Indihiang, Kota Tasikmalaya, mengenal UW (33) sebagai orang yang mengidap gangguan jiwa.
UW mengamuk membabi buta sambil membawa pisau di rumah Siti Maesaroh (53), Rabu (2/9) malam. Akibat insiden itu, Siti terkena tusukan di dada kiri, pinggang kanan serta perut bawah kiri.
Nahas bagi Dede Eman (34), anak kandung Siti, ia yang berupaya menenangkan pelaku, malah terkena tusukan di ulu hatinya. Dede meninggal setelah mendapat perawatan di RS Permata Bunda. Sedang Siti hingga kini masih dirawat intensif.
Menurut sejumlah warga yang ditemui, Kamis (3/9), UW mulai mengidap gangguan jiwa sekitar tujuh tahun lalu. Namun selama ini tak pernah berulah.
"Makanya kami terkejut, dia tiba-tiba saja mengamuk dan menganiaya familinya sendiri. Selama ini dia tidak pernah berulah," kata seorang tokoh warga yang enggan disebutkan namanya.
Saat dilakukan penangkapan oleh polisi, lanjutnya, UW sempat mengaku mendapat bisikan harus membunuh keluarga korban. "Untungnya suami korban sedang ke masjid menunaikan solat Isya," ujarnya.
Kasatreskrim Polresta Tasikmalaya, AKP Yusuf Ruhiman, pihaknya sedang menyelidiki kasus tersebut. Termasuk akan memastikan kondisi kejiwaan pelaku.
"Untuk memastikan kondisi kejiwaannya, kami akan mendatangkan saksi ahli di bidangnya," kata Yusuf. Pelaku kini masih diamankan di Mapolresta.