Perputaran Uang di Kampung Bendera Leles Mencapai Miliaran Rupiah, Pengusaha Kesulitan Modal

SEBUTAN kampung bendera sudah melekat di Kecamatan Leles, Kabupaten Garut. Produk bendera dari Leles sudah dijual ke semua pelosok negeri.

Penulis: Firman Wijaksana | Editor: Januar Pribadi Hamel
Tribun Jabar/Firman Wijaksana
Kampung Bendera di Leles, Garut. 

Penjual bendera asal Leles yang datang berjualan ke satu daerah juga ada yang tak diterima.

Selain itu, ada juga yang harus menjalani karantina sebelum bisa beraktivitas.

Hal itu membuat banyak orang yang tak jadi pergi mencari nafkah dari berjualan bendera.

Padahal, menjual bendera jadi salah satu ladang yang dinanti warga di Leles setiap tahunnya.

"Bos-bos bendera juga banyak yang enggak menjahit sekarang ini. Takut tidak terjual barangnya. Dulu itu bisa ribuan rol, sekarang tidak," ujarnya.

Tony yang juga sempat berjualan bendera hingga ke Kalimantan selama 4 tahun mengaku, tahun ini sangat berat bagi para penjual bendera.

Kampung Bendera di Leles Tetap Berkibar di Tegah Pandemi Covid-19, Meski Permintaan Bendera Menurun

Meski di tengah pandemi, mereka tetap nekat pergi untuk bisa mendapatkan penghasilan.

Diperkirakan, para penjual bendera akan kembali lagi ke Leles sekitar tanggal 11 Agustus.

Pihaknya sudah meminta kepada setiap RT dan RW untuk mendata kepulangan penjual bendera.

"Kami minta mereka untuk dikarantina dulu. Jaga-jaga soalnya mereka ketemu banyak orang. Nanti juga akan ada rapid tes buat mereka," ucapnya. (*)

Sumber: Tribun Jabar
Halaman 2/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved