Kampung Bendera di Leles Tetap Berkibar di Tegah Pandemi Covid-19, Meski Permintaan Bendera Menurun

Kecamatan Leles, Kabupaten Garut sudah dikenal sebagai kampung bendera sejak puluhan tahun lalu.

Penulis: Firman Wijaksana | Editor: Januar Pribadi Hamel
Tribun Jabar/Firman Wijaksana
Kampung Bendera di Leles, Garut. 

Ia baru kembali memulai produksi bendera pada Juli. Aji memberanikan diri meski waswas barang dagangannya tak ada yang membeli.

Cek Daftar Harga Sepeda Lipat Agustus 2020 Kisaran Rp 2 Juta hingga 4 Juta, Pilihannya Banyak

"Baru awal Juli produksi lagi. Itu juga pakai bahan stok. Jadi produksinya sisa yang dari September.

"Padahal biasanya dari April ke Juli itu, saya produksi dari bahan baru lagi," katanya.

Aji beruntung, 2000 kodi bendera yang dibuatnya kini sudah diburu pembeli. Ia juga mengirim bendera ke Aceh, Kalimantan, Sulawesi, hingga Papua.

"Cuma jumlahnya enggak banyak. Biasanya kirim 10 kodi, ini paling tiga kodi.

"Masih bersyukur barang yang diproduksi kemarin ada yang beli. Biasanya akhir Juli itu, sudah enggak ada barang di sini. Beda sama sekarang yang masih ada," ucapnya.

Pandemi Covid-19, diakui Aji tak jadi alasan untuk tak berusaha. Ia menilai wajar jika usaha yang digelutinya itu pasang surut. Paling penting bagi dirinya, bendera dari Leles bisa berkibar.

Big Match Liga Champions, Barcelona vs Bayern Muenchen, Quique Setien Peringatkan Kubu Lawan

"Yang penting merah putih berkibar, jangan sampai hilang Pancasila," ucap Aji.

Saat produksi bendera terhenti di bulan April, usahanya tertolong dengan adanya pesanan masker dari Jakarta. Tapi tak semua karyawannya bisa bekerja karena keterbatasan produksi.

Menurut Aji, rekannya sesama pengusaha bendera ada yang tak memproduksi bendera. Mereka takut bendera tak laku dijual.

Selain itu, mereka kesulitan mencari modal. Padahal biasanya, perputaran uang di Leles dari produksi bendera mencapai miliaran rupiah.

"Kerasa sama industri kecil dampak dari ekonomi saat Covid ini. Padahal pinjam modal itu biasanya enggak susah dan mengembalikannya juga cepat. Sekarang cari modal susahnya minta ampun," katanya.

Aji menyebut, bahan baku kain bendera juga tak mengalami kenaikan. Harga jual bendera pun masih bisa stabil.

Bendera ukuran terkecil yakni 90x60 sentimeter ia jual seharga Rp 10 ribu. Ukuran menengah 120x90 sentimeter Rp 20 ribu dan terbesar 180x110 sentimeter seharga Rp 50 ribu.

Daftar Rekomendasi Mobil Bekas Harga Rp 40 Jutaan, Tak Perlu Khawatir Masalah Dompet

Ada juga background bendera berukuran delapan meter yang dijual Rp 150 ribu.

Sumber: Tribun Jabar
Halaman 2/3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved