Kantor PDIP Cianjur Dibom Molotov
Aksi Bom Molotov Terulang Lagi, Ketua DPD PDIP Jabar: Jaga Ketat Sekretariat PDI Perjuangan
Ia meminta seluruh kader agar merapatkan barisan guna menjaga seluruh sekretariat PDI Perjuangan di kabupaten/kota masing-masing
Penulis: Cipta Permana | Editor: Seli Andina Miranti
Laporan Wartawan Tribun Jabar Cipta Permana
TRIBUNJABAR.ID, BANDUNG - Kembali terulangnya insiden pelemparan bom molotov oleh orang tidak dikenal kepada sekretariat PDI Perjuangan di beberapa wilayah selama kurun waktu dua pekan terakhir telah menyorot perhatian publik terkait adanya motif dibalik insiden.
Terbaru, sekretariat DPC PDIP di Kabupaten Cianjur turut menjadi sasaran pelemparan pada Jumat dini hari tadi.
Menanggapi hal tersebut, Ketua DPD PDI Perjuangan Jawa Barat, Ono Surono mengutuk keras aksi pelemparan bom molotov kepada beberapa sekretariat PDI Perjuangan yang terjadi selama beberapa hari terakhir.
Bahkan, dirinya pun telah menginstruksikan langsung meminta agar seluruh kader, termasuk di Kabupaten Cianjur untuk tetap tenang dan tidak terpancing provokasi, serta tetap menjaga kondusivitas.
• Pencuri di Purwakarta yang Tewas Diberondong Peluru Ternyata Sempat Dicegat Pemancing
"DPD PDI Perjuangan Jabar mengutuk keras aksi pelemparan bom molotov ini. Insiden ini merupakan ancaman bagi rakyat Indonesia, khususnya PDI Perjuangan," ujarnya saat dihubungi melalui sambungan telepon, Jumat (7/8/2020).
Menurutnya, insiden pelemparan bom molotov terhadap DPD PDI Perjuangan Kabupaten Cianjur oleh oknum tidak bertanggung jawab, merupakan aksi ketiga yang terjadi kepada PDI Perjuangan.
Oleh karenanya, Ia meminta seluruh kader agar merapatkan barisan guna menjaga seluruh sekretariat PDI Perjuangan di kabupaten/kota masing-masing selama 24 jam penuh, sebagai upaya antisipatif terulangnya insiden serupa.
"Tidak ada satu agamapun yang membenarkan atau melegalkan tindakan anarkisme seperti ini, insiden ini pun telah mencoreng nilai inti pancasila. Saya sudah instuksikan langsung agar
seluruh kantor DPC PDI Perjuangan di Jawa Barat agar dijaga ketat 24 jam," ucapnya.
• Anji Manji Buka-bukaan Gara-gara Kasus Klaim Obat Virus Corona, Ungkap Awal Mula Kenal Hadi Pranoto
Selain itu, dirinya pun mengimbau agar para kader PDI Perjuangan dapat melakukan silaturahmi dengan masyarakat disekitar kantor DPC PDI Perjuangan sebagai bentuk upaya parpartisipasi aktif mengantisipasi aksi serupa.
"Pengurus partai di seluruh daerah Jabar agar melibatkan masyarakat di sekitar kantor DPC PDI Perjuangan untuk bersama-sama menjaga kondusifitas di wilayahnya masing-masing," ujar pria yang juga anggota Komisi IV DPR RI tersebut.
Ono menambahkan, pihaknya pun akan terus berkoordinasi dan meminta pihak kepolisian agar serius dapat menuntaskan kasus ini. Terlebih, pihaknya telah melakukan pelaporan sejak insiden pertama terjadi, namun hingga kini belum ada titik terang atas penyelidikan yang telah dilakukan.
"Kami meminta, agar aparat keamanan, baik TNI atau Polri dapat memberikan rasa aman kepada masyarakat, tentunya kami berharap agar kejadian ini tak terulang kembali," katanya.
Berdasarkan data yang dihimpun Tribun Jabar, kasus pelemparan bom molotov kepada kantor sekretariat PDI Perjuangan oleh orang atau pihak tidak dikenal, telah tiga kali terjadi selama kurun waktu sebelas hari terakhir.
• Perbedaan Spesifikasi Samsung Galaxy Note 20 dan Note 20 Ultra, dari Chipset hingga Baterai
Kasus pelemparan bom molotov pertama kali terjadi menyasar Sekretariat PAC PDI Perjuangan Megamendung, Kabupaten Bogor yang juga rumah dari kader PDI Perjuangan, Rosefield Panjaitan pada 28 Juli lalu.
Selang sehari, berikutnya Sekretariat PAC PDI Perjuangan Kabupaten Bogor, yang juga rumah dari kader sekaligus Ketua Komisi IV DPRD Kabupaten Bogor, Muad Khalim pada 29 Juli 2020.
Terbaru, insiden serupa terjadi di Sekretariat DPC PDI Perjuangan Kabupaten Cianjur, 7 Agustus 2020.