Curhatan Pekerja Hiburan Malam, Tak Dapat Uang Sepeser Pun Selama Tempat Karaoke Tutup 5 Bulan
Para pekerja hiburan malam di Kota Bandung mengaku tidak mendapat kompensasi apapun selama tempat usahanya
Penulis: Nazmi Abdurrahman | Editor: Ichsan
Laporan Wartawan Tribun Jabar, Nazmi Abdurahman
TRIBUNJABAR.ID, BANDUNG - Para pekerja hiburan malam di Kota Bandung mengaku tidak mendapat kompensasi apapun selama tempat usahanya ditutup karena pandemi Covid-19.
Wini (30) seorang pekerja hiburan malam di satu tempat karaoke mengaku sudah hampir lima bulan menganggur. Selama itu pula ia tidak mendapat penghasilan.
"Gaji gak dapet, gak ada kompensasi apapun, mereka menjanjikan akan ngasih perbulan Rp 600 ribu itu pertiga bulan tapi sampai sekarang tidak ada," ujar Wini, saat ditemui di Balai Kota, Jalan Wastukencana, Senin (3/8/2020).
Wini yang juga ibu rumah tangga ini mengaku tidak memiliki pemasukan untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari dan biaya anak-anaknya.
• Kondisinya Sudah Membaik Robert Alberts Tak Sabar Segera Pimpin Latihan Pemain Persib Bandung
"Saya juga ibu rumah tangga ya, tidak ada penghasilan sama sekali, mau jualan juga jualan apa, bingung. Anak juga kan di rumah walaupun gak sekolah ya, tapi kan tetap pihak sekolah itu meminta untuk biaya apa gitu kan. Walaupun mereka di rumah, pihak sekolah tetap telepon meminta pembayaran tiap bulan untuk daftar ulang. Kita dapet uang darimana kalau gak dari tempat hiburan ini?," katanya.
Ia berharap, melalui aksi unjuk rasa ini pemerintah dapat segera membuka tempat hiburan di kota Bandung, agar ia dapat bekerja kembali.
"Pengennya sih dibuka kembali di Kota Bandung ini, biar kita bisa bekerja kembali untuk memberi anak-anak kita makan, hanya itu harapan kami. Ingin dibuka, hanya itu harapan kami," ucapnya.
• Ramalan Bintang Zodiak Keuangan Bulan Agustus 2020, Taurus dan Aquarius Harus Berhemat, Aries Makmur
Ribuan Pekerja Hiburan Malam Demo ke Balai Kota Bandung
Ribuan pekerja hiburan malam melakukan aksi unjuk rasa di depan kantor Wali Kota Bandung, Jalan Wastukancana, Senin (3/8/2020).
Unjuk rasa ini dimulai sejak pukul 09.00 WIB, masa aksi yang terus bertambah membuat Jalan Wastukancana ditutup total.
Massa datang membawa sejumlah selebaran dan spanduk berisikan tuntutan mereka seperti lima bulan sudah menahan lapar, menunggu solusi yang bijak dan meminta diberikan jaminan sosial.
Massa bergantian menyampaikan orasi di atas mobil komando. Setelah melakukan orasi, massa kemudian diterima Dinas Budaya dan Pariwisata (Disbudpar) Kota Bandung untuk melakukan mediasi.
Hingga saat ini, massa masih bertahan di halaman Kantor Wali Kota Bandung, sambil menunggu perwakilan yang sedang melakukan mediasi dengan pemerintah Kota Bandung.
• Antisipasi Permintaan Air Bersih di Musim Kemarau, Cianjur Siapkan Satu Juta Liter Air