Viral, Gara-gara Kotoran Ayam, M Nekat Tutup Akses Rumah Wisnu Pakai Tembok, Ini Awal Masalahnya

TRIBUNJABAR.ID - Ada-ada saja, hanya karena masalah kotoran ayam, seorang tetangga nekat menutup akses rumah Wisnu Widodo dengan pagar tembok setinggi satu meter.

Wisnu yang tinggal di Desa Gandukepuh, Kecamatan Sukorejo, Kabupaten Ponorogo, Jawa Timur, tak habis pikir, kotoran ayam jadi penyebab masalah berkepanjangan itu.

Kini, untuk keluar masuk rumahnya, Wisnu mengalami kesulitan.

Dia bahkan terpaksa menggunakan kursi kayu setiap kali akan masuk dan keluar rumah.

Wisnu mengatakan, tembok yang ada di depan rumahnya sudah dibangun sejak tiga tahun lalu oleh tetangganya, berinisial M.

Sebenarnya, lahan yang dibangun tembok tersebut adalah milik desa.

• Nasib Pak Eko yang Rumahnya Terkepung Rumah Tetangga, 3 Bulan Nganggur, Terdampak Pandemi Corona

• Rumah Pak Eko di Bandung Sempat Viral Terkepung Rumah Tetangga, Begini Kabar Pemiliknya Sekarang

• Ingat Pak Eko Pemilik Rumah Terkepung Tetangga di Bandung yang Sempat Viral? Gini Hidupnya Sekarang

Hanya saja, lahan itu diklaim secara sepihak oleh M.

"Pagar tembok itu dibangun sejak tahun 2017 lalu," kata Wisnu saat dihubungi, Jumat (24/7/2020), dikutip TribunJabar.id dari Kompas.com, Sabtu (25/7/2020).

"Ya sulit kalau begitu mau masuk rumah."

Awal Mula Masalah

Kepala Desa Gandukepuh, Suroso bercerita, masalah yang dialami Wisnu dan tetangganya sebenarnya sepele.

Saat melintas depan rumah Wisnu, M dan suaminya sering menginjak kotoran ayam.

Karena hal itulah M geram, akhirnya dia membangun tembok di depan rumah Wisnu.

“M sama suaminya lewat kadang kadang mlecoki telek (menginjak tahi ayam) yang memicu masalah. Akhirnya ya dipagar itu,” kata Suroso.

• Rumah Pak Eko Belum Laku Juga, Kini Hanya Jualan Casing Hape via Online

• Bukan Rp 80 Juta, Segini Harga dari Pak Eko Jika Ada yang Ingin Beli Rumahnya yang Sempat Viral

• Pak Eko Sedih Ingat Rumahnya yang Terkepung Rumah Tetangga, Ingat Almarhum Ibu, Ikhlas Kalau Ambruk

Lebih lanjut Suroso mengatakan, pihaknya sebenarnya telah mencoba melakukan mediasi.