Puskesmas Dago Jadi Tempat Uji Klinis Vaksin Covid-19, Butuh 300-an Sukarelawan
Pihak Puskesmas Dago saat ini tengah berkoordinasi dengan aparat di kewilayahan untuk menyosialisasikan uji klinis vaksin Covid-19 fase ketiga.
Penulis: Nazmi Abdurrahman | Editor: Giri
Laporan Wartawan Tribun Jabar, Nazmi Abdurahman
TRIBUNJABAR.ID, BANDUNG - Pihak Puskesmas Dago saat ini tengah berkoordinasi dengan aparat di kewilayahan untuk menyosialisasikan uji klinis vaksin Covid-19 fase ketiga.
Puskesmas Dago menjadi satu dari enam tempat untuk melakukan uji klinis vaksin Covid-19 yang ditentukan oleh tim peneliti dari Fakultas Kedokteran Universitas Pajajaran (Unpad).
Lima tempat lainnya yakni Puskesmas Sukapakir, Puskesmas Garuda, Puskesmas Ciumbuleuit, Fakultas Kedokteran Unpad di Jalan Prof Eyckman, dan Balai Kesehatan Unpad di Jalan Dipatiukur.
Enam lokasi itu bakal menjadi tempat uji vaksin dari Cina fase ketiga dengan target 1.620 relawan atau subjek.
"Jadi, sekarang itu uji klinis fase ketiga. Kami beri tahu, apa sih uji klinis fase ketiga itu, kemudian kami juga mendapat tugas untuk mencari relawan yang bersedia untuk berpartisipasi secara sukarela. Itu makanya kami butuh bantuan dari kecamatan, kelurahan," ujar Kepala Puskesmas Dago, Wiwit Yuliawati, saat dihubungi Tribun, Kamis (23/7/2020).
Menurut Wiwit, sosialisasi tentang uji klinis vaksin Covid-19 ini penting dilakukan agar masyarakat tidak kaget.
Selain itu, masyarakat juga perlu tahu bahwa vaksin Covid-19 ini sudah memasuki fase ketiga, untuk mengkonfirmasi keamanan dan efikasi vaksin.
"Uji klinik fase ketiga bisa dilakukan kalau sudah melewati uji klinis fase 1 dan 2 dan sudah dinyatakan aman pada kedua fase tersebut. Jadi, saat melakukan uji klinis tahap 3, tim peneliti sudah memiliki data keamanan vaksin dan hasil yang menunjukkan bahwa vaksin dapat memicu respons imun dengan baik," katanya.
• Karateristik Kompleks yang Privasi Dinilai Bisa Lebih Muluskan Pelaku Kejahatan Beraksi
Nantinya, kata Wiwit, kalau masyarakat sudah teredukasi tentang vaksin Covid-19 ini, diharapkan proses perekrutan relawan menjadi subjek uji klinis pun akan lebih mudah.
"Kami (Puskesmas Dago) dapat target sebanyak 300 sekian sukarelawan. Kami juga minta support dari kewilayahan, takutnya sulit. Kalau ada kewilayahan kami jadi lebih mudah," katanya.
• Kanye West Ungkapkan Ingin Cerai, Kim Kardashian Singgung soal Susahnya Hadapi Suami Bipolar
Kata dia, pihaknya masih menunggu izin yang dikeluarkan komite etik kepada tim peneliti dari FK Unpad, untuk selanjutnya dimintakan izin penelitian dari BPOM. Setelah keluar izin, proses perekrutan baru bisa dimulai.
• Produksi Sampah di Kota Bandung Saat PSBB Turun hingga 18 Persen, Sekarang?
"Jadi sekarang kami bergeraknya belum mencari subjek, baru sampai sosialisasi dulu. Takutnya (warga) kaget, kan, vaksin apa ini, karena Covid-19 ini kan penyakit baru. Jadi kami sekarang memberikan dulu pemahaman-pemahaman kepada aparat kewilayahan sehingga apabila aparat kewilayahan ditanya masyarakat, mereka juga mengerti. Jadi insya Allah nanti mudah-mudahan lancar perekrutan subjek," ucapnya. (*)