Virus Corona di Jabar

Kawasan di Luar Secapa AD Kota Bandung Dinyatakan Bersih, Tak Ada Potensi Penyebaran Covid-19

Kasus penyebaran Covid-19 di Secapa AD Kota Bandung, penyebarannya hanya terjadi di dalam lingkungan kompleks instansi pendidikan tersebut.

tribunjabar/ery chandra
Suasana di depan Gerbang Secapa AD, Jalan Hegarmanah, Kota Bandung, Kamis (9/7/2020) malam. 

Laporan Wartawan Tribun Jabar, Muhamad Syarif Abdussalam

TRIBUNJABAR.ID, BANDUNG - Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Barat, Berli Hamdani, mengatakan berdasarkan hasil sementara pengkajian epidemiologi terhadap kasus penyebaran Covid-19 di Secapa AD Kota Bandung, penyebarannya hanya terjadi di dalam lingkungan kompleks instansi pendidikan tersebut.

"Kita masih melakukan kajian ya. Informasi pertama yang kita dengar adanya sumber penularan itu internal kelihatannya. Karena dari hasil kita melakukan pelacakan, dari puskesmas juga melakukan penyelidikan epidemiologi, itu ternyata hasilnya adalah di luar itu boleh dikatakan bersih, tidak ada tidak ada potensi-potensi yang ada," kata Berli di Gedung Sate, Jumat (10/7/2020).

Mengenai tipe penyebarannya, kata Berli, jika dilihat dari kecepatan penyebarannya tersebut, kemungkinan penyebaran kasus Covid-19 di Secapa AD terjadi secara local transmission atau penularan lokal.

Secapa AD Jadi Klaster Covid-19, Warga Keluhkan Bullying dari Luar terhadap Warga Hegarmanah

"Kasus pertama dilaporkan tanggal 2 Juli. Itu kan institusi sendiri ya, tentunya memiliki pertimbangan-pertimbangan kenapa misalkan untuk penyampaian laporannya itu baru dimulai di tanggal 2 Juli. Tetapi dari tanggal 2 Juli sampai dengan kemarin tanggal 9 Juli, kita sebenarnya juga sudah bisa memprediksi begitu bahwa angkanya itu akan sangat meningkat dengan cepat," katanya.

Sampai akhirnya, dinyatakan terdapat 1.264 orang di dalamnya yang dinyatakan positif Covid-19 dan sebagian besar merupakan orang tanpa gejala atau OTG. Hanya 17 orang di antaranya yang dirawat di rumah sakit karena mengalami gejala ringan.

"Waktu itu (2 Juli) baru ada 7 orang positif. Dari hasil penyelidikan epidemiologi yang pertama, kita belum bisa menyebutkan, tapi tanggal 7 Juli kemarin kan kita sudah bisa menyimpulkan bahwa di luar itu (Secapa AD) clear, tidak ada masalah, Jadi kemungkinan dari dalam penularannya," katanya.

99 Orang Dinyatakan Positif di Pusdikpom Cimahi, Pola Penyebarannya Sama dengan di Secapa AD

Namun demikian, kewaspadaan tetap ditingkatkan dan dilakukan pembatasan sosial berskala mikro di kawasan tersebut sampai memperoleh hasil yang lebih pasti dan menyeluruh.

Berli mengatakan membutuhkan waktu banyak untuk menemukan siapakah yang pertama kali tertular Covid-19 di klaster tersebut. Hal ini disebabkan jumlah peserta didik di Secapa AD yang berjumlah ribuan.

Isolasi Secapa AD sendiri, katanya, dilakukan sejak 5 Juli. Mereka sudah selama lima bulan ini menjalani pendidikan dan seharusnya bulan ini pendidikannya berakhir.

"Peserta didiknya sendiri memang dari seluruh Kodam yang ada di Indonesia. Yang di sana ya diam selama sudah lebih dari lima bulan, kemudian juga instrukturnya, pembimbing, atau pembina, pendamping, dan sebagainya itu, semuanya termasuk yang organik," katanya.

Untuk lebih jelasnya mengenai penyebab penyebarannya, katanya, Kepala Staf Angkatan Darat akan menjelaskan penyebaran Covid-19 di Secapa AD, Sabtu (11/7).

Selama ini, pihak Secapa AD menyatakan mereka sudah secara ketat melakukan protokol kesehatan pencegahan Covid-19.

"Apakah ruangan-ruangan ventilasinya buruk, tentunya ini masih memungkinkan. Apalagi sekarang kan dari WHO sudah muncul lagi salah satu penelitian mereka yang mengatakan bahwa penularannya bisa melalui udara. Tentunya kita juga harus selalu menyesuaikan langkah-langkah apa dengan potensi penyebarannya," katanya.

Di sisi lain, katanya, protokol kesehatan pun selalu menyesuaikan diri dengan penelitian terbaru yang dilakukan.

Halaman
12
Sumber: Tribun Jabar
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved