Curug Gumawang, Dulu Hanya Buat Irigasi, Kini Jadi Objek Wisata, Tarif Masuk Cukup Isi Kencleng
Selama bertahun-tahun keberadaan Curug Gumawang di kawasan hutan rakyat di Dusun Sindang Asih Desa
Penulis: Andri M Dani | Editor: Ichsan
“Sambutan warga luar biasa. Tiap hari selama seminggu terakhir, Curug Gumawang tidak pernah sepi. Rata-rata tiap hari ada sekitar 200 orang mengunjungi curug. Kebanyakan memang pengunjung local, berekreasi bersama anak-anaknya,” katanya.
Pengunjung kebanyakan masih warga lokal Banjar Anyar maupun dari desa tetangga, Desa Bungur Kecamatan Langkaplancar Pangandaran.
• Lahan Bekas Bioskop Kiara 21 Digugat ke PTUN, Ditinggal ke Jerman Beralih ke Pihak Lain
Khawatir terjadi hal-hal yang tidak diinginkan, pengelola sudah memasang sejumlah rambu-rambu peringatan bagi pengunjung untuk hati-hati dan waspada karena lokasi curug berada di tebing yang cukup terjal. Tebing batu.
Meski pandemi Covid-19 masih berlangsung, namun animo warga untuk mengunjungi Curug Gumawang seakan tak terbendung. Tiap hari banyak yang datang, apalagi di hari libur.
Lapak-lapak warga yang berjualan juga mulai bermunculan. Kehidupan ekonomi warga berdenyut setelah Curug Gumawang dibuka sebagai objek wisata baru.
Warga mulai berjualan minuman, buah-buahan maupun makanan olahan seperti keripik pisang, sale dan makanan lainnya untuk oleh-oleh. Ini bukti nyata, ketika objek wisata dibuka di tahapan new normal ini ekonomi warga pun bangkit.
Warga setempat tak hanya mengandalkan madu atau cengkih, tetapi kini banyak yang berjualan di lokasi objek Curug Gumawang tersebut.
Untuk sementara masuk lokasi Curug Gumawang tidak ditarif alias tidak dikarcis. Cukup mengisi kencleng yang disediakan di pintu masuk sekalian mengisi buku daftar tamu.
“Belum dikarcis, karena masih menunggu perdesnya. Sekarang buat yang masuk lokasi objek cukup isi kencleng seikhlasnya. Kencleng yang terkumpul untuk biaya pemeliharaan,” ujar Heri.
Bagi pengunjung yang datang dari jauh, menuju Curug Gumawang memang cukup melelahkan. Tetapi kepenatan tersebut akan terobati ketika sudah sampai di lokasi curug yang indah mempesona tersebut.
• Kedai Oleh Oleh Simadu Tawarkan Kue Burayot Asli Khas Garut di Cinunuk Sejak 1993
“Untuk pengunjung yang menggunakan sepeda motor tidak terlalu banyak masalah. Tapi bagi pengunjung yang datang dengan mobil, kondisi jalan masih belum menguntungkan. Perlu ada perbaikan jalan dari arah balai desa sampai ke dekat lokasi curug. Sekitar 3 km,” harapnya.
Menurut Sekdis Dinas Pariwisata Ciamis, Budi Kurnia, Curug Gumawang ini merupakan salah satu dari 44 destinasi alam yang buka kembali setelah berakhirnya masa PSBB parsial terbatas akhir Juni lalu dan masuknya tahapan new normal.
Malah Curug Gumawang, destinasi wisata yang baru dibuka sama sekali yang dikelola kelompok warga