Disdik Jabar Berupaya Selesaikan 6 Program Sampai Juli, Mulai PPDB, Belajar Online hingga SPP Gratis
Dedi mengatakan seperti yang diharapkan DPRD Jabar dan Gubernur Jabar, pihaknya kini harus fokus mengerjakan sejumlah hal yang harus diselesaikan.
Penulis: Muhamad Syarif Abdussalam | Editor: Dedy Herdiana
"Nanti pelantikan itu kepala sekolah tidak akan jadi hanya 96, karena ada beberapa rotasi dulu untuk mengisi ruang bagi teman-teman kepala sekolah yang baru itu harus menempati di sekolah grade C atau grade B. Saya kira insyaallah yang disampaikan oleh dewan bisa terealisasi di dalam jangka waktu segera lah," tuturnya.
Tugas-tugas pokok lainnya yang harus di kerjakan ke depan, menurut Dedi, adalag urusan pemerintahan di bidang pendidikan, yakni ada SMA, SMK, dan SLB dan juga ada guru atau tenaga pendidikan yang harus diupayakan mencapai sasaran untuk meningkatkan aksesibilitas dan mutu pendidikan.
"Strateginya bagaimana penyelenggaraan pendidikan yang berkualitas, merata, dan terjangkau. Indikator kinerja kita dalam capaian RPJMD itu bagaimana meningkatkan rata-rata lama sekolah. Rata-rata lama sekolah kita sekarang baru 8,37 tahun sedangkan target RPJMD 9,78. Jadi memang kita harus bekerja keras untuk mengajar capaian RPJMD," ujarnya.
"Belum lagi harapan lama sekolah kita berharap bisa di 12,48 tahun, itu pun juga masih harus kita kejar. Dengan ada lagi integrasi satu atap sekolah antara SMA dengan SMP. Msih ada 12 kecamatan yang di Jawa Barat ini yang belum mempunyai SMA, SMP, SMK baik negeri atau swasta," ujarnya.
Masih ada juga, katanya, kesenjangan peserta didik antara peserta didik yang di sekolah favorit dengan yang masih kurang populer. Ke depannya setelah membereskan beberapa regulasi yang ada, Dedi berencana akan melakukan roadshow ke seluruh cabang dinas.
"Manti di sana kita belanja masalah, Kepala cabang dinas menyampaikan laporan. Berapa permasalahan baik masalah sarana, masalah pendanaan, masalah personil yang kekurangan, dari situ nanti kita akan mencoba mendatangi sekolah dua tipe. Tipe yang populer dan tipe yang kurang populer. Mudah-mudahan dengan cara dan kondisi itu kita bisa melihat langsung kondisinya sebagai belanja masalah dan sebagai bahan data dalam rangka menyiapkan kebijakan untuk percepatan di tahun depan," ujarnya. (Sam)